Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Bikin Kepo dengan Mengucapkan Kata Cerai atau Talak

18 Maret 2023   10:09 Diperbarui: 18 Maret 2023   10:14 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkataan atau ucapan adalah doa berkatalah yang baik (sumber gambar: Hamim Thohari Majdi)

Syaikh Abu Syujak berkata, kinayah ialah setiap lafal yang mengandung pengertian talak dan lainnya, dan ia memerlukan niat. 

contoh kinayah talak 

  • Engkau dilepaskan
  • Hai yang dilepaskan
  • Egkau terlatak dari ikatan
  • Aku Lepaskan engkau ke suatu tempat demikian 
  • aku pisah denganmu di rumah

Dalam pembahsan kinayah ini beberapa istilah yang sering didengar "Engkau haram denganku"

pernyataan di atas memilik dua pendapat :

Pertama, termasuk sudah talak karena jelas-jelas diucapkan atau diucapkan dengan jelas, sebab di kalangan masyarakat kata tersebut sudah menunjukkan kata talak.

Kedua, Imam Nawawi, qaul rajih ialah apa yang telah diputuskan oleh ulama Iraq dan ulama mutaqaddimin , bahwa kata "haram atasku" adalah kata sindiran (kinayah) mutlak.

KINAYAH BIKIN KEPO

Sindiran (kinayah) adalah salah satu bentuk komunikasi sebagai ungkapan kekecewaan atau dengan memprotes atau mengejek, karenanya kalau sindiran ini diulang-ulang baik kata-katanya sama atau dalam bentuk yang variatif, membuat mitra bicaranya kepo. gemes dan "igit-igit" -pingin memangsa.

Walau dalam kajian fiqh ada yang menganggap kinayah (sindiran) bukan termasuk talak, maka haruslah bisa mengukur kekuatan mental pasangan, sehingga tidak membuat mereka diintimidasai dan direndahkan.

Janganlah bermain-main dengan kata talak, karena apa yang dikatakan merupakan harapan atau doa, yang pada akhirnya menjadi nyata walau tanpa niatan diawal. Menjaga lisan adalah pintu menuju keselamatan.

Sumber referensi Kitab Kifayatul Akhyar Karya Imam Taqiyuddin Abubakar Bin Muhammad Alhusaini, terj. KH. Syarifuddin Anwar dan KH. Misbah Musthafa, Penerbit Bina Iman Surabaya. Dan Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar oleh Drs. Moh. Rifa'i, Drs. Moh. Zuhri dan Drs. Salomo, Penerbit Karya Toha Putra, Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun