ANDALAN KEKERASAN
Kekerasan, misalnya mencubit atau memukul, dianggapnya akan membuat anak takut lalu menuruti segala perintahnya. Maka orang tua menggunakan senjata kekerasan ini sebagai bom, diledakkan secara dahsyat.
Pada saat anak masih bayi, orang tua yang suka mengandalkan  atau senang dengan cara kekerasan atau ancaman, tidak pernah berpikir kondisi anaknya yang penting anak bisa menurut apa maunya orang tua. Tidak banyak tingkah dan mengadukan hal-hal yang berada dalam jarak jauh pengetahuan orang tua.
Rasa sayang tidak lagi menjadi landasan pengasuhan, sikap emosional (suka marah) disenangi atau sebagai karakter bahkan hobi, akhirnya anak selalu dalam tekanan, hidup berisikan kekerasan, hubungan anak dan orang tua sangat kaku.
Bila hari ini anak dipukul atau dimarahi oleh orang tuanya, lalu diam dan tidak membalas, karena ketakutan anak dominan, bukan karena tidak mau saja, ada beban-beban yang lebih besar, padahal tanpa percontohan. Anak-anak sedang mengumpulkan energi untuk melakukannya sendiri, dan membiarkan hingga di pintu kedewasaan tiba. Maka menunggu saat yang tepat untuk mempertahankan diri dan melawan orang yang selama ini membuatnya resah. Â Berhati-hatilah anak akan melakukan balas dendam ketika sudah dewasa.
OTORITAS JANGAN OTORITER
Menjadi orang tua dengan jenis atau sikap semau gue, adalah tipe orang tua yang otoriter, menggunakan haknya secara berlebihan. Menekan dan menguasi jiwa raga anak. Hal ini akan berpengaruh kepada pemndewasaan anak dan suramnya masa depan.
Gunakan otoritas sebagai orang tua dalam pengasuhan, maksudnya orang tua mempunyai kewenangan dan kewajiban, gunakan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai orang tua dan memenuhi hak-hak anak.
Orotitas yang digunakan secara tepat, akan menghasilkan hubungan yang harmonis, tercipta suasana penuh kasih sayang dan anak akan merasa nyaman berada bersama orang tua.
Aku yang terlahir dengan ketak berdayaan
Tidak bisa memilih orang tua