Kamar kami berada di lantai sepuluh itu artinya kami bisa memandang pemandangan gedung-gedung bertingkat suasana Kota Surabaya dari ketinggian. Dengan kamar yang luas, bed kami berupa king bed lengkap dengan sofa besar lebar menempel di kaca serta standar hotel bintang empat seperti kulkas, peralatan mandi tivi dan AC. Fasilitas yang terakhir saya sebut adalah berupa AC lama dengan suhu fahrenheit karena setelannya berada di angka 60 sampai 90 dan tombol-tombol mirip tombol tape recorder tahun 90an.
Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan panjang sejak dari rumah, kami dapat segera beristirahat dan tidak lupa mengisi perut dengan mengorder melalui aplikasi berwarna orange. Ohya, malam tersebut saya juga menyempatkan mencari beberapa keperluan di minimarket terdekat. Dalam perjalanan kaki ke minimarket, Dayu beberapa kali takjub melihat pemandangan gedung-gedung tinggi serta logo Pemerintah Kota Surabaya. Saking sukanya bahkan senang kalau saya foto foto. Hahaha.
**
#Sabtu, 1 Juli 2023
Selamat pagi, Kota Surabaya. Kota Surabaya selain memiliki nilai historis yang tinggi juga memiliki kenangan dalam hidup saya yaitu kota di mana cerita asmara saya berawal. Tika, istri saya bahkan sudah hampir 10 tahun ini tidak pernah ke Surabaya. Tentu saja ini menjadi perjalanan yang ngangeni untuk dia.
Menjelang pukul setengah tujuh anak saya sudah geger mengajak sarapan. Ekstra breakfast untuk anak-anak di bawah 12 tahun adalah 50% dan saya harus membayar sejumlah Rp. 55.000,-. Menu sarapan teramat lengkap mulai dari stall mie instan, main course, buah, roti rotian, makanan tradisional, bubur, soto ayam hingga gado-gado. Semua tersaji dengan baik dengan pelayanan yang baik pula. Hanya saja untuk bubur ayam mesti nunggu pukul tujuh baru datang. Bubur ayam di sini sudah dicampur dengan ayam dan bumbu sehingga terasa lebih nendang.