Sementara itu, berdasarkan hasil penelesuran (survei) yang dilakukan penulis, ternyata benteng-benteng tanah ini tidak hanya berjumlah 12 buah, akan tetapi berjumlah 21 buah dengan letak, ukuran, dan arah hadap yang berbeda-beda. Dalam dunia militer benteng tanah ini biasa dikenal dengan istilah revetment.Â
Karena letaknya yang beroasiasi dengan bekas lapangan udara militer Jepang, maka menurut hemat penulis keberadaan revetment-revetment tersebut sebagian besar merupakan revetment pesawat yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik.
Revetment pesawat dalam dunia militer didefinisikan sebagai area parkir satu pesawat atau lebih yang dikelilingi oleh dinding penahan ledakan dari tiga sisi. Dinding revetment berfungsi melindungi badan pesawat dari bahaya ledakan pesawat lain yang terjadi di sekitarnya ataupun bahaya ledakan bom yang dijatuhkan dan efek tembakan peluru (Hamado, 2018: 107).
Entah peranan penting seperti apa yang menjadi tujuan utama Jepang membangunan lapangan udara di daerah tersebut, akan tetapi yang perlu diketahui di sini bahwa Jepang memilih Bombana sebagai salah satu lokasi dibangunannya sarana dan prasarana militernya, karena daerah tersebut dianggap strategis secara militer.Â
Hal lain yang perlu juga di ketahui bahwa selain tinggalan lapangan udara tersebut, di beberapa daerah lain di kabupaten Bombana juga memiliki sejumlah peninggalan- peninggalan lain dari masa lalu. Beberapa yang bisa disebutkan di sini adalah situs Gua Jepang atau Terowongan Bawah Tanah, situs Istana Rahawatu di Kecamatan Rarowatu, dan situs Makam Sangia Dowo di Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana.
Dari beberapa tinggalan-tinggalan masa lalu (tinggalan arkelogis) tersebut semakin mengokohkan kabupaten Bombana sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi baik potensi dari segi tinggalan arkeologis serta potensi dari segi kekayaan budaya dan adat istiadat.Â
Jika ditilik lebih seksama, maka potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bisa menunjang roda perekonomian kabupaten Bombana itu sendiri.
Sebagai contoh misalkan, dengan keberadaan sejumlah tinggalan arkeologis berupa bekas lapangan udara militer Jepang yang di dalamnya mengandung beberapa bangunan pertahanan militer dan sejumlah tinggalan arkeologis lainnya, dapat dikembangan menjadi salah satu objek wisata yakni objek wisata sejarah atau wisata budaya di kabupaten tersebut.