Ada banyak kemungkinan. Tapi melihat wajahnya yang serius dan terlihat muram, pasti kesusahan yang dia sedang pikirkan. Apalagi saat itu sedang panas terik, di jam 12 siang. Saat makan siang. Beberapa mahasiswa memadati warung-warung makan di jalan tersebut, karena jalan tersebut dekat dengan lokasi Universitas Mulawarman, salah satu perguruan tinggi negeri di Samarinda, Kalimantan Timur
Tawa canda menyeruak ke pendengaran. Para mahasiswa bercanda sambil menunggu makanan dan minuman terhidang, atau mereka sedang menikmati makanan yang sudah tersaji di meja di hadapan mereka sambil mengobrol dengan teman.
Sedangkan Sinta, dia duduk di atas jok motor, diam termangu, matanya memandang ke suatu titik tertentu yang entah apa itu.
Bukan hamil, tetapi...
Di waktu yang lain, saya terpaksa harus berteduh di sebuah Alfamart di salah satu titik area di Samarinda. Hujan lebat yang membuat saya memutuskan menghentikan sepeda motor andalan dan "mendarat" sejenak, rehat sejenak di "rest area" Alfamart dimana tersedia beberapa meja dan kursi bagi pengunjung.
Saya meletakkan jaket di pintu sorong Alfamart. Tas tangan saya taruh di kursi kosong di sebelah kanan saya.
Saya mengeluarkan ponsel pintar dan menggunakan waktu menunggu hujan reda dengan membaca buku elektronik dan menulis di smartphone.
Rasa lelah mendera diri. Ingin cepat pulang tapi apa daya jas hujan panjang yang saya punya hanya sampai setengah paha. Kalau memaksakan pulang, niscaya celana panjang akan basah kuyup.
Cukup lama menunggu. Sudah lewat 15 menit. Saya sudah mulai bosan. Hujan seperti enggan berhenti mengguyur daratan Kota Tepian.
Hampir saja saya mengantuk dalam penantian sampai pada suatu kondisi, ada seorang driver ojol tiba di "rest area" Alfamart tersebut
Driver ojek tersebut adalah driver Maxim. Ternyata, setelah mengamati dengan saksama, driver tersebut adalah seorang perempuan.
Dia mengenakan jas hujan. Terlihat kalau driver agak "kelebihan" berat badan. Bisa juga sedang hamil, tapi saya ragukan itu karena sangat berbahaya bagi ibu dan janin jika mengendarai sepeda motor terlalu lama. Apalagi menghadapi berbagai guncangan disebabkan permukaan jalan yang tidak rata di sebagian besar jalan, baik itu karena adanya polisi tidur (poti), pita penggaduh, atau pun karena masih adanya jalan-jalan dalam kondisi bopeng-bopeng atau berlubang-lubang