Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pentingnya Menumbuhkan Literasi Informasi tentang Badan Bank Tanah pada Warga +62

17 Januari 2025   10:35 Diperbarui: 17 Januari 2025   10:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja (Sumber: Badan Bank Tanah via Kompas.com)

Sungguh, sebenarnya saya buta sama sekali tentang topik seputar pertanahan. Betul-betul tidak tahu. 

Karena ada event lomba menulis di K tentang Badan Bank Tanah, saya jajal saja kemampuan saya. Nothing to lose. Kalah itu biasa. Menang, kayaknya kok susah, karena ini bukan bidang saya.

Namun, saya menjalani saja. Sekalian belajar tentang pertanahan di Indonesia. Siapa tahu saya akan bersinggungan dengan masalah "tanah" kelak.

Petualangan dimulai dari melihat website atau situs Badan Bank Tanah. Kenapa memilih website sebagai sumber pertama untuk ditelusuri?

Selain memang itu adalah sumber utama, juga dari sumber resmi langsung Badan Bank Tanah yang secara jelas memaparkan tentang profil, visi dan misi, serta fungsi dan tugas Badan Bank Tanah. 

Secara pribadi, saya tidak begitu paham dengan terminologi seputar pertanahan. Meskipun begitu, ini adalah langkah maju untuk mengedukasi warga akan kegunaan Badan Bank Tanah yang didirikan pada 31 Desember 2021.

Tentu saja, langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah melihat akun YouTube Badan Bank Tanah, karena memberikan informasi lewat video adalah salah satu cara yang juga ampuh dalam memberikan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh.

Video awal yang saya tonton dari akun YouTube Badan Bank Tanah adalah video yang pertama diunggah yang berjudul "BADAN BANK TANAH COMPANY PROFILE" yang diunggah pada tanggal 19 April 2024.

Penekanan pada penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sangat melekat. Ketiga hal itu dilakukan untuk menjamin kemakmuran rakyat.

Tugas utama Badan Bank Tanah, sesuai pemaparan di konten, adalah untuk mengelola tanah di Indonesia. 

Menurut Kepala Badan Pelaksana Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, latar belakang berdirinya Badan Bank Tanah adalah karena adanya ketidakseimbangan yang besar antara permintaan dan persediaan tanah, sehingga perlunya peran pemerintah untuk menguasai, mengendalikan dan menyediakan tanah bagi pembangunan dan pemerataan ekonomi.

Menurut saya, pernyataan beliau ada benarnya, karena dalam keseharian, terlihat jelas, banyaknya warga yang secara populasi sangat banyak, tapi persediaan tanah tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan warga. Belum lagi, harga tanah yang melangit setiap tahun tidak bisa dicapai dengan mudah oleh kebanyakan masyarakat dan adanya dominasi penguasaan tanah oleh segelintir orang sehingga menyebabkan tidak semua warga bisa memperolehnya.

Tentu saja, pandangan saya ini murni dari pengamatan dalam kehidupan. Kemungkinan kurang tepat dalam menyimpulkan.

Bagaimana bisa lebih menumbuhkan literasi informasi tentang Badan Bank Tanah pada warga +62?

Dengan keberadaan Badan Bank Tanah yang baru berusia tiga tahun lebih, tentu saja tidak banyak warga yang mengetahui adanya lembaga ini, khususnya yang berkaitan dengan pentingnya tanah bagi masyarakat.

Oleh karena itu, untuk bisa lebih menumbuhkan literasi informasi tentang Badan Bank Tanah pada warga +62 khususnya fungsi dan tugas dari Badan Bank Tanah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia, maka perlu ada 3 (tiga) tindakan dari Badan Bank Tanah.

1. Lebih rajin menyebarkan video edukasi di media sosial

Di era keterbukaan saat ini, media sosial adalah platform yang banyak digunakan oleh kebanyakan warga untuk mencari informasi. Sayangnya, kebanyakan warga masih belum bijak untuk memilah mana berita yang benar dan mana yang salah. Belum lagi, ada beberapa oknum yang memang sengaja menyebarkan hal-hal yang menyesatkan, dan parahnya, ada sejumlah (atau mungkin banyak) orang memercayai konten oknum tersebut.

Herannya, tidak banyak instansi pemerintah yang mewartakan kegiatan-kegiatan mereka di media sosial. Padahal dengan adanya pengunggahan foto dan video di media sosial, semua warga bisa melihat bahwa pajak yang mereka bayar untuk menggaji para aparatur sipil negara (ASN) memang sesuai dengan peruntukannya, karena terlihat jelas hasil kerja para ASN tersebut.

Informasi-informasi tersebut sangat bermanfaat, khususnya bagi para generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alpha. Mereka perlu mendapatkan informasi yang benar tentang pertanahan, sehingga kelak, di tahun 2045, tahun Indonesia Emas, mereka dapat sepenuhnya mengusahakan tanah untuk kesejahteraan mereka.

Mungkin bisa dikatakan kalau Badan Bank Tanah agak sedikit terlambat dalam memulai kiprah di media sosial. Sebagai contoh, akun YouTube Badan Bank Tanah baru dibuat pada 8 September 2023. Hampir dua tahun dari terbentuknya Badan Bank Tanah. Bagaimana dengan akun-akun media sosial Badan Bank Tanah di Facebook, Instagram, TikTok, dan lain sebagainya? Sepertinya juga kurang lebih sama.

Yah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Yang jelas, semoga Badan Bank Tanah terus menggencarkan diri, memberikan informasi secara berimbang tentang kondisi pertanahan di Indonesia dan mengedukasi warga akan pentingnya literasi informasi tentang tanah, supaya masyarakat bisa melek pengetahuan tentang pertanahan. Rutin membagikan konten-konten bermanfaat seputar tanah di media sosial adalah salah satu cara yang ampuh dan bisa menjangkau banyak warga di berbagai daerah di Indonesia.

2. Rutin menuliskan artikel-artikel yang berhubungan dengan Badan Bank Tanah

Meskipun penetrasi media sosial sangat riuh, tulisan di situs resmi tetap tak tergantikan.

Secara pribadi, saya lebih menyukai tulisan daripada video, karena kedalaman isi yang, menurut saya, tetap tak bisa ditandingi oleh media-media audio visual lainnya.

Sayangnya, seperti kebanyakan instansi pemerintah, website resmi Badan Bank Tanah masih minim menulis seputar informasi penting tentang pertanahan. Sejauh mata memandang di situs Badan Bank Tanah, kebanyakan artikel membahas tentang kegiatan Badan Bank Tanah. 

Tentu saja, bagus kalau ada sejumlah artikel yang menggambarkan aktivitas-aktivitas Badan Bank Tanah. Berarti, seperti kebanyakan warga berkata, "Berarti abdi negara ini ada kerjanya."

Yah, bagus, tapi jangan lupa bahwa mengedukasi warga juga penting, apalagi ada istilah-istilah khusus dalam bidang pertanahan yang masih asing di telinga warga. Oleh karena itu, Badan Bank Tanah perlu menuliskan artikel-artikel bermanfaat yang mengupas seputar pertanahan, sehingga masyarakat menjadi paham akan pentingnya pengetahuan tentang tanah untuk kesejahteraan mereka.

3. Menyosialisasikan pentingnya kesadaran warga akan literasi informasi tentang Badan Bank Tanah kepada warga dari segala usia

Perlu juga adanya sosialisasi kepada warga dari segala usia, baik itu lewat seminar; penyuluhan ke kelurahan, kecamatan, dan RT-RW; maupun sampai ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Biar bagaimana pun mudahnya menyuarakan pentingnya tanah bagi warga lewat daring (website dan media sosial); pertemuan secara fisik, pembekalan informasi secara langsung lewat tatap muka tidak bisa dipinggirkan. Lagipula, lewat aktivitas fisik secara langsung akan semakin mendekatkan Badan Bank Tanah pada masyarakat, dan semakin mengurangi jarak pemisah antara warga dan instansi pemerintah, seperti yang jamak terjadi bertahun-tahun sebelumnya, dimana ada jurang pemisah yang sangat lebar antara instansi pemerintah dan warga, karena faktor birokrasi yang berbelit dan kesusahan warga dalam bertemu dengan petugas di instansi pemerintah.

Dengan melibatkan langsung secara fisik dengan warga, Badan Bank Tanah akan mendapatkan apresiasi; dan masyarakat akan lebih mengenal fungsi dan manfaat Badan Bank Tanah bagi kesejahteraan dan kemakmuran mereka.

Melawan kesenjangan hubungan adalah dengan mendekatkan diri. Begitulah yang harus dilakukan oleh Badan Bank Tanah.

Semoga bukan retorika 

Semoga apa yang tertulis di website dan akun media sosial resmi Badan Bank Tanah bukan retorika. Terkadang hanya manis terukir di beranda situs dan akun media sosial. Kenyataan bertolak belakang. Realita menunjukkan stagnasi pergerakan.

Semoga Badan Bank Tanah tetap amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Karena, jika visi dan misi terjadi, niscaya Indonesia Emas 2045 akan terwujud kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun