Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merenungkan Keluh Kesah Orang Susah

9 Januari 2025   11:27 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengamatan saya, kebanyakan petinggi di negeri +62 tidak mencari fakta dan data terlebih dahulu sebelum melontarkan janji-janji politik saat kampanye.

Kenapa? Karena terkadang mudah memberikan segala mimpi kenyamanan buat warga, tapi saat sudah menjabat, para petinggi tersebut tidak bisa merealisasikan semua janji (atau malah seakan lupa akan janji-janji tersebut), karena fakta dan data di lapangan tidak mendukung penerapan.

Warga kecewa? Sudah pasti. Berharap janji-janji digenapi, tapi saat pelaksanaan, cuma tinggal impian semata.

Begitu juga dengan diri. Ingin menjadi kaya dan mapan secepatnya. Tentu saja itu impian semua orang. Tapi ada proses yang harus kita jalani. Jatuh bangun. Gagal sukses. Bagai dua sisi yang tak terpisahkan.

Belum lagi tergantung dari kondisi pengetahuan dan keterampilan. Misalnya, seberapa jauh kita telah memahami pengetahuan perihal bisnis online dan seberapa terampil kita mengaplikasikan bisnis online untuk memperoleh cuan. 

Yudha pasti memperoleh berbagai kesukaran karena tidak mudah menjadi sukses dalam waktu semalam. Ada periode yang harus dia lalui. Kalau target-target terlalu muluk-muluk, terlalu tinggi, maka dia akan stres sendiri.

Saya pun dulu pernah seperti itu. Menuruti apa yang tertulis dalam sebuah buku. Sang penulis menganjurkan untuk menempatkan diri dalam situasi "kepepet" dengan target menjulang sampai ke langit. Misalnya, meraih omzet 100 juta dalam sebulan.

Hasilnya? Saya stres, dan malahan berhenti menjalankan bisnis, karena dipenuhi dengan tekanan harus closing.

Menurut saya, harus melihat situasi diri. Kalau merasa terbebani, apa pun yang dilakukan akan terasa berat. Kita harus melihat proses pembelajaran dari seorang anak usia dini yang mulai belajar berjalan. 

Apakah orang tua memaksa sang anak untuk segera lancar berjalan? Tentu saja tidak. Saya tidak pernah melihat orang tua melakukan hal tersebut.

Alih-alih memaksa, mereka mendorong sang anak dengan memberikan motivasi, pujian, bimbingan, serta menuntun dengan sabar. Karena tidak ada yang suka dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak berasal dari dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun