Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Minta Sepuluh Ribu, Apakah Tidak Malu?

18 Desember 2024   11:11 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Uang Sepuluh Ribu(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menginterupsi keheningan yang saya damba tentu saja tidak mengenakkan bagi saya. Membuyarkan kenikmatan yang semakin langka saat ini, khususnya di perkotaan. Itulah yang menyebabkan respek saya pada Adi turun ke titik nadir.

2. Saya tidak mau mengeluarkan dompet di depan dia

Saya tidak mau mengeluarkan dompet di depan dia, karena saya khawatir, Adi akan langsung merampas dompet saya dan lari cepat melalui jalan-jalan yang bukan jalan yang bisa dilalui kendaraan bermotor.

Meskipun sepeda motor lebih cepat daripada manusia, namun sepeda motor punya keterbatasan tidak bisa melalui semua "medan" jalan. Apabila dia lari melalui pemukiman padat penduduk, saya akan menemui kesulitan untuk mengejarnya.

Lagipula saya tidak mau dia mengintip isi dompet saya. Bagaimana jika dia melihat ada uang di dompet saya yang mempunyai nominal lebih dari sepuluh ribu? Bisa-bisa dia malah meminta yang lebih dari sepuluh ribu tersebut!

3. Saya tidak yakin dia orang yang jujur

Sekarang ini banyak orang memakai "topeng". Kelihatan susah, padahal dia makmur. Dia mengaku miskin, padahal kenyataannya dia kaya dari hasil merampok atau korupsi.

Jangan mudah tertipu atau teperdaya oleh muka memelas meminta belas kasihan. Karena kita tidak mengenal orang tersebut. Benar atau tidaknya pernyataan sang insan tidak bisa dinilai dari kondisi saat dia berbicara. Kita tidak bisa memeriksa orang tersebut hanya dari sisi orang itu di saat itu.

Apalagi setelah dia pergi dengan tangan hampa karena tak berhasil mendapatkan uang, dia berjalan dengan langkah cepat. Saya jadi mengambil kesimpulan bahwa dia hanya berpura-pura lapar. Bagaimana mungkin orang yang tidak bertenaga karena belum makan bisa melangkah dengan cepat seperti itu?

Bagaimana kita menyikapi orang semacam ini?

Tentu saja, kita tidak bisa mengharapkan situasi dan kondisi sesuai dengan apa yang kita harapkan. Selalu akan ada orang-orang yang tidak kita inginkan hadir dalam kehidupan ini. 

Oleh karena itu, menurut pendapat saya, ada 3 (tiga) langkah yang sebaiknya kita perlu ambil dalam menghadapi insan yang seperti Adi. 

Apa saja tiga langkah berikut?

1. Tetap waspada menghadapi orang semacam ini

Jangan mengandalkan emosi dalam menghadapi orang semacam Adi. Kita harus tetap waspada, jangan terpancing perasaan belas kasihan, karena siapa tahu orang tersebut adalah penipu yang berniat menguras isi dompet kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun