"Hati-hati kalau makan pentol bakso paklik yang jualan keliling pakai sepeda motor. Saya punya teman yang sakit perut besoknya. Katanya, curiga gara-gara makan pentol itu," kata saya mewanti-wanti.
"Ah, situ julid banget. Saya kan cuma ngisap sausnya. Pentolnya udah habis," kata S nyaring.
Saya heran. Kenapa saya dibilang julid? Saya penasaran. Saya tanya ke S, "Memangnya situ tahu apa artinya julid?"Â
"Resek, suka ikut campur urusan orang lain," katanya ringkas.
"Yakin itu artinya?" tanya saya balik.
S diam.
"Saya cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia supaya lebih jelas," kata saya sambil membuka aplikasi KBBI di HP dan mencari pengertian "julid".
"Nah, denger nih," Saya membuka suara, "Julid berarti iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, biasanya dilakukan dengan menulis komentar, status, atau pendapat di media sosial yang menyudutkan orang tertentu."
"Melihat ini, saya jadi bingung. Untuk apa saya iri saat Anda makan pentol atau ngisap sausnya?" tanya saya pada S.Â
S terdiam. Entah apa karena rasa malu atau karena hal lain.
Dari sini, kita bisa belajar tentang pentingnya memahami terlebih dahulu istilah-istilah yang hendak kita gunakan dalam perkataan dan tulisan, sehingga kesalahpahaman tidak terjadi.