Tidak ada hasil.Â
Tiga kata ini yang muncul di benak. Ibarat musisi, masak tidak menelurkan karya.Â
Dalam hal ini, video musik yang menjadi sasaran hasil akhir. Seperti halnya menelurkan karya tulis di Kompasiana, ada rasa puas setelah selesai menuntaskan satu artikel, apalagi ditambah label Pilihan atau Artikel Utama, senangnya double (Apalagi dapat K-Rewards gede, riangnya triple).
Oleh karena itu, mengunggah video di YouTube seperti kebiasaan menulis. Ada tolak ukur bahwa produktivitas itu ada fakta (berupa video) dan data (jumlah video yang diproduksi).
Dengan begitu, selalu ada tantangan baru setiap saat. Menguasai lagu-lagu yang tertera dalam daftar target lagu fingerstyle dan kalau sudah dikuasai dan tercipta videonya, rasa senang tiba, dan ingin menuntaskan tantangan selanjutnya.
Pencapaian memang berarti banyak karena memotivasi untuk terus konsisten berkarya.
Pada akhirnya...
Pada akhirnya, apapun komentar orang, saya akan tetap dengan cara saya. My way. Memilih instrumentalia dan berusaha konsisten dalam berkarya selama hayat masih dikandung badan. Selama masih sehat dan mampu bermain gitar.
Kalaupun nanti ada video yang memperlihatkan saya bermain gitar dengan cara strumming dan juga sambil menyanyi, itu lebih karena unsur variasi, tugas, pengalaman belajar gitar dari orang lain, atau hal-hal lainnya.
Instrumentalia tetap yang utama dan semoga Tuhan memberi saya kesempatan yang panjang untuk terus berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H