Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memilih Instrumentalia

11 Agustus 2024   16:02 Diperbarui: 11 Agustus 2024   18:19 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Freepik.com via kompas.com)

Sedangkan bermain gitar saja saya kurang mahir, apalagi menyanyi. Bukan sekadar buka mulut mengeluarkan suara. Mengolah vokal ada tekniknya. Tidak bisa sembarangan.

Bagaimana saya menyikapi berbagai masukan tersebut?

Bukan hanya W. Beberapa warganet juga memberikan masukan yang serupa.

Dalam menyikapi semua masukan tersebut, ada tiga langkah yang saya ambil:

1. Saya tetap dengan kebiasaan saya untuk main gitar secara instrumental

Saya tidak menanggapi terlalu mendalam tentang berbagai masukan tersebut. Karena hidup ini begitu singkat. Saya ingin melakukan apa yang saya suka, bukan apa yang orang lain suka. 

Mungkin terkesan egois atau mementingkan diri sendiri, tetapi memang pada dasarnya, setiap kepala mempunyai pendapat yang berbeda. 

Kalau saya harus memenuhi semua keinginan warganet, tentu mustahil terjadi. Saya tidak akan mungkin memuaskan semua orang. 

Oleh karena itu, saya ingin menjadi diri saya sendiri. Saya ingin menikmati permainan gitar dengan cara saya sendiri. 

Bagi saya pribadi, instrumentalia membuat saya tenang dan saya bisa lebih fokus dalam mengerjakan apa pun. Dan juga, waktu berbincang dengan seseorang, instrumentalia menyegarkan suasana dan membuat percakapan tetap mengalir. Tentu saja, opini ini subjektif menurut perasaan saya. 

Dan istimewanya lagi, tanpa mengetahui judul lagu, setiap orang akan menginterpretasikan makna lagu tersebut sesuai apa yang mereka rasakan. 

Karena mereka hanya mendengarkan lagu tersebut tanpa lirik. Dengan hanya mendengarkan untaian nada tanpa kata, setiap insan menginterpretasikan lagu sesuai persepsi masing-masing.

Berbeda dengan lagu yang ada liriknya. Makna lagu sudah "dikunci" sesuai lirik lagu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun