1. a. suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dan sebagainya, terutama bagi anak-anak)
2. a buruk kelakuan (lacur dan sebagainya)
Jadi apabila menyebut M sebagai anak nakal, itu bisa dikatakan tepat.
Kebanyakan dari anak-anak yang nakal seperti M dan murid-murid lainnya mempunyai kesamaan penyebab yang memicu kenakalan tersebut.
Menurut analisis saya, ada 3 (tiga) penyebab mengapa anak menjadi nakal:
1. Orangtua tidak mendidik anak perihal "takut akan Tuhan" sejak dini
Pendidikan agama pada anak-anak yang bermasalah bisa dikatakan sangat minim dalam keluarga. Orangtua kebanyakan menyerahkan pendidikan agama pada sekolah. Alasan sibuk bekerja menjadi andalan pasifnya orangtua dalam mendidik anak untuk mengenal prinsip-prinsip agama.
Karena saya beragama Kristen Protestan, saya mendasari perihal mendidik anak tentang agama dari salah satu ayat Alkitab, yaitu Amsal 1:7 yang berbunyi, "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."
Ibarat kata, segala sesuatu berasal dari Tuhan. Bagaimana anak bisa mengenal dan menguasai pengetahuan di dunia ini sedangkan pengetahuan tentang Tuhan tidak dia miliki?
Anak-anak yang baik, sopan, rajin belajar, dan ulet yang saya temui, baik itu di sekolah tempat saya mengajar dulu maupun saat les privat adalah anak-anak yang dididik orangtua sejak dini tentang agama dan praktiknya dalam kehidupan nyata.
Yang nakal kebanyakan berasal dari orangtua yang lepas tangan dalam pendidikan agama pada anak. Herannya justru ada juga beberapa orangtua yang mempunyai kedudukan tinggi, dan dari status sosial ekonomi yang mapan yang melalaikan tanggung jawab mendidik anak dari segi agama. Beberapa di antaranya adalah Pak RT, Bu Dosen, Pengusaha, lengkap dari berbagai tingkatan.Â
2. Kedua orangtua bekerja, sehingga anak dititipkan ke orang lain (misalnya kakek, nenek, tante, dan lain-lain)
Tak bisa disangkal, mengandalkan pemasukan dari satu sumber tidak akan cukup untuk menghidupi keluarga dengan satu anak atau lebih.