les privat, ada beberapa masalah menghadang, tapi tidak seperti tahun 2023 saat ini.
Bertahun-tahun mengajarSaya mendapati pengalaman les privat yang berkali-kali harus batal, khususnya dari murid les privat setingkat SMP dan SMA/SMK.
Saya sudah menyinggung sedikit perihal pembatalan les privat ini di artikel sebelumnya yang berjudul "Menyoal Kerja Kelompok".
Beberapa orangtua murid les membatalkan les privat berkali-kali lewat pesan WhatsApp (WA) dengan berbagai alasan. Tentu saja satu atau dua kali batal les tidak menjadi soal, tapi kalau sudah berkali-kali, bahkan yang sudah seharusnya tercapai delapan kali pertemuan dalam sebulan, tapi malah baru tiga kali pertemuan yang terwujud, yah jadi jengkel juga!Â
Saya jadi teringat dengan seorang murid les privat saya di masa lampau, G, peserta didik di salah satu SMP swasta di Samarinda.
Ihwal saya mendapat G sebagai murid les privat waktu itu adalah karena salah seorang teman yang juga berprofesi sebagai guru les privat, T, sudah jengkel dengan kelakuan G dan orangtuanya.
"Masa banyak izinnya. Malah sering aku sudah datang, sudah di depan pintu rumahnya, eh mamanya baru bilang tidak les malam itu, karena G ulangan mata pelajaran lain besok pagi.
"Lah, apa susahnya telepon atau sms sih? Aku sudah buang waktu dan tenaga di jalan, sudah menyediakan waktu les untuk anaknya. Aku tidak dihargai sama sekali!
"Padahal SMP swasta yang dimasukinya cukup bagus. Sekolahnya sudah memberikan jadwal ulangan harian setiap mata pelajaran, jadwal ulangan tengah semester, dan jadwal ujian akhir semester untuk setahun! Dua semester full!
"Seharusnya G bisa membagi waktu belajar dengan baik..."
T pun merekomendasikan saya ke orangtua G. Murid les pun berpindah bimbingan. Saya menjadi guru les privat bahasa Inggris untuk G.