Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal Kerja Kelompok

13 November 2023   18:16 Diperbarui: 14 November 2023   00:35 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (freepik.com/macrovector via KOMPAS.COM)

Saya tidak bisa berbuat apa-apa mendengar izin yang sudah kesekian kalinya selama beberapa minggu terakhir ini.

"Istirahat, Pak. Anaknya capek..."

Apa yang saya bisa katakan kalau alasannya seperti itu?

Mengapa Pendidik memberikan kerja kelompok?

Nah, pertanyaan "Mengapa pendidik memberikan kerja kelompok?" sangat berhubungan dengan saya, karena saya pun pernah menjadi seorang guru di sekolah beberapa tahun yang lalu. 

Otomatis, saya sedikit banyak tahu atau, paling tidak, bisa menebak kenapa beberapa guru menugaskan kerja kelompok.

Menurut saya, sedikitnya ada 3 (tiga) alasan mengapa pendidik memberikan kerja kelompok.

1. Supaya peserta didik terbiasa bekerja dalam kelompok

Bekerja secara individual tentu saja tidak sama dengan bekerja secara berkelompok.

Individual hanya mengandalkan diri sendiri. Bekerja dalam tim harus mengenal "isi kepala" anggota grup, dan mengenal masing-masing anggota grup yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Tentu saja, maksimalkan kelebihan setiap anggota, minimalisir kekurangan, untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Faktor emosi mungkin 'bermain' di sini, namun harus mengingat bahwa ego tidak akan membawa ke target sasaran yang diharapkan.

Saling toleran. Itulah koentji harmonis bekerja dalam kelompok.

2. Agar peserta didik dapat bekerja secara terorganisir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun