Dalam hal ini, saya memaparkan saran-saran berikut berdasarkan apa yang saya pandang baik dan dari pengalaman mengajar bahasa Inggris di berbagai lembaga pendidikan formal.
Ada 3 (tiga) saran yang saya ingin sampaikan.
1. Perlu ada parameter yang jelas tentang kemajuan berbahasa Inggris peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
Melakukan sesuatu tanpa tolok ukur yang jelas tentu saja cepat atau lambat akan berakhir dengan sia-sia dan merasa apa yang dilakukan sebelumnya tiada berarti.
Oleh karena itu, parameter yang jelas tentang kemajuan berbahasa Inggris perlu ditetapkan. Ibarat berlayar dengan kapal, destinasi tujuan harus jelas. Mau dibawa kemana para penumpang? Jelas pertanyaan ini harus dijawab sejelas-jelasnya dan segamblang-gamblangnya.
Apakah tujuan diadakannya "English Day" adalah untuk menumbuhkan kompetensi berbicara (speaking) peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sampai level tertentu?
Apakah "English Day" dilaksanakan untuk 'mendongkrak' nilai TOEFL peserta didik dan pendidik?
Apakah ada target pencapaian kosakata bahasa Inggris (English Vocabulary Achievement) setelah beberapa kali pelaksanaan "English Day"?
Apakah "English Day" bertujuan untuk meningkatkan nilai Speaking Test peserta didik?
Perlu ada hitam di atas putih untuk menegaskan bahwa program "English Day" bukanlah main-main atau hanya sekadar gaya-gayaan, meniru sekolah-sekolah lain.
Rencana tertuang, pelaksanaan langkah berikut, dan evaluasi sesudahnya.
2. Upayakan berbahasa Inggris setiap hari
Mungkin sukar, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Mempelajari bahasa tidak bisa hanya sesekali, kadang-kadang, apalagi jarang.