Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Eksklusivitas "English Day"

8 Juli 2023   14:48 Diperbarui: 9 Juli 2023   19:36 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Shutterstock via KOMPAS.COM)

Bahasa Inggris.

Dua kata yang masih sangat jauh dari keseharian. Tak heran, status "bahasa asing" masih melekat pada bahasa Inggris di Indonesia.

Menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua seperti di negara-negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia, sepertinya bakal lama bisa terwujud. Apalagi dengan minimnya upaya dari pemerintah (dalam lingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)) dan pihak lembaga pendidikan (dalam lingkup sekolah dan perguruan tinggi).

Dalam tulisan ini, saya hanya membatasi bahasan dalam ruang lingkup sekolah, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Untuk kebijakan seputar pembelajaran bahasa Inggris yang merupakan produk dari Kemendikbud Ristek dan penggunaan bahasa Inggris di jenjang Perguruan Tinggi, biarlah pihak-pihak lain yang membahasnya.

Sudah jamak di pendengaran kalau bicara soal bahasa Inggris, tidak terlepas dengan kegiatan "English Day", the one and only, yang biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat.

Seakan-akan "English Day" tak tergantikan.

Seolah-olah "English Day" adalah "menu wajib" di setiap sekolah menengah.

Dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan pengalaman mengajar di beberapa sekolah menengah, saya melihat penerapan "English Day" di sekolah-sekolah tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan bahasa Inggris di saat senam pagi bersama di hari Jumat

Penerapan bahasa Inggris ketika senam pagi sedang berlangsung sangatlah terbatas pada metode Total Physical Response (TPR) di mana lebih mengarah kepada "perintah" (command) dan "tindakan" (action) yang berhubungan dengan senam.

Misalnya, apabila guru yang memimpin senam mengucapkan "Say 'Good Morning'", maka seluruh peserta senam harus mengucapkan kalimat yang sama, yaitu "Good Morning".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun