"Kamu sudah pernah belajar menuliskan waktu dalam bahasa Inggris saat di sekolah kan?"
"Iya, Pak. Sudah pernah."
"Baguslah kalau begitu. Coba tuliskan di papan tulis."
Dia menuliskan kalimat "It is half past eight" di papan tulis.
"Yakin ini jawabannya?"
"Yakin, Pak. Setengah itu half. Delapan itu eight. Jadi setengah delapan itu ya half past eight."
Saya cuma bisa geleng-geleng kepala melihat kenyataan ini.
Namun yang membuat lebih pening adalah ketika mendengar Dinda (nama samaran), murid les yang berstatus mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Samarinda, memberikan jawaban yang sama yaitu setengah delapan, tapi dengan kalimat yang didiskon, yaitu "It is half eight".
"Setengah" yang selalu menjadi masalah. Penerapan yang mau disamakan dengan bahasa Indonesia.
Mempunyai dasar yang jelas
Saya tidak menyalahkan beberapa murid les saya seperti Doni dan Dinda yang keliru mengartikan jam yang dimaksud.
Dasar yang labil dapat menyebabkan ketimpangan informasi. Dasar harus jelas, kokoh, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.