Mengoreksi pekerjaan rumah peserta didik di layar gawai baik itu di laptop (bagi kelompok guru yang mampu membeli) maupun smartphone (bagi kelompok guru yang baru sanggup memiliki smartphone) sungguh sangat melelahkan.
Radiasi yang terpancar dari layar gawai sangat menyakitkan mata. Belum lagi berkutat dengan sukarnya membaca tulisan peserta didik yang aduhai bagusnya sehingga sulit dibaca.
Kedua, Terkadang, menurut pengalaman, menulis pesan panjang kali lebar tidak membuat jelas.
Meskipun sudah terbilang panjang, padat, dan jelas, namun tetap saja ada beberapa orangtua murid yang menanyakan.
"Sudah capek-capek ngetik pesan, eh ada aja yang nanya lagi!" keluh Bu Sinta (bukan nama sebenarnya), salah seorang teman yang juga berprofesi sebagai guru.
Rendahnya budaya literasi membuat kebanyakan warga malas membaca, meskipun pesan sudah cukup singkat dan mudah dipahami.
Akibatnya, mungkin karena dua kemungkinan di atas yang menyebabkan beberapa guru SD dimana Gunawan bersekolah menuliskan pesan singkat yang benar-benar "singkat, padat, tapi tidak jelas".
Pesan-pesan membingungkan ini terpapar dalam beberapa kesempatan di tahun 2020 dan juga di beberapa hari lalu.
Dari sekian banyak pesan singkat yang tidak jelas tersebut, ada 4 (empat) yang menjadi perhatian saya.
1. "Nanti" dan "Satu jam lagi..."
Penentuan waktu tertentu adalah perlu adanya demi memberikan kejelasan kepada peserta didik dan orangtua murid perihal pengumpulan tugas atau hal lain.
"Kerjakan soal-soal UAS tahun lalu ini. Nanti dikumpul..."