Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[RTC] Masihkah Kau Ingat, Dri?

1 Februari 2021   20:46 Diperbarui: 1 Februari 2021   21:02 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Pena Inpirasi sahabat (Sumber gambar : Kompasiana.com)

Kau selalu memanggilku Mas Anton, meskipun kita sepantaran. "Mas lebih dewasa pola pikirnya dibanding aku. Aku menganggap Mas seperti kakak laki-laki yang tak pernah kupunyai," begitu katamu selalu.

Kita kuliah di Fakultas yang berbeda. Aku di FKIP prodi pendidikan bahasa Inggris, sedangkan kamu di Fekon prodi akuntansi. Kita memang jarang ketemu di kampus, tapi kita pasti rutin latihan bareng minimal seminggu sekali bersama Reza, Dani, dan Robert yang juga di fakultas yang berlainan.

Indahnya masa lalu. Sewaktu kita lulus, memang kita tidak bisa bermain band bersama lagi. Kau pindah ke Jakarta setelah menikah dengan Joko. Aku masih di Samarinda sebagai guru. Reza, Dani, dan Robert pulang ke kampung halaman masing-masing.

Terpaksa kita pecah kongsi. Apa boleh buat. Main musik di band cuma sekadar hobi. Bukan untuk mencari nafkah. Apalagi kita sudah mempunyai profesi masing-masing dan sudah berkeluarga. 

Terkadang rindu juga untuk berkumpul bersama lagi, main band kembali seperti masa kuliah dulu. Entah bakal kesampaian atau tidak nanti.

Mudah-mudahan bisa terlaksana kelak.

Oya, apa kabar Mira? Sudah bisa jalan? Awal tahun lalu waktu aku ke rumahmu, dia masih dalam gendongan. Masih lucu-lucunya. Pasti sekarang bertambah lucu.

Yang tabah ya, Dri. Kau wanita yang luar biasa. Meskipun Joko sudah tiada, kau pasti bisa membesarkan Mira. Aku yakin sekali. Dulu, sewaktu kuliah, aku pernah mendapat musibah, dan engkau membantuku. Tapi waktu kau mendapat masalah, malahan kau menolak bantuanku. "Tak usah, Mas. Aku bisa mengatasinya sendiri," begitu katamu.

Kalau aku mendapat masalah seperti yang kau dapat, aku pasti pusing dan segera meminta bantuan ke orang lain. Kau malah tidak menunjukkan kesan bingung dan juga tidak meminta tolong pada siapa pun. Aku salut padamu.

"Aku selalu memainkan lagu ini kalau aku berada dalam masalah, Mas. Lagu ini membuatku kuat menghadapi segala badai kehidupan," begitu katamu sewaktu aku bertanya padamu kenapa kau bisa setegar itu. Aku pun mendengarkan permainan gitarmu yang ciamik.

Kau tahu? Aku bisa memainkan lagu itu di gitar tuaku sekarang setelah mencoba beberapa kali. Ini buktinya di akun YouTube-ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun