Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melihat Blunder Eiger dari Kacamata Seorang "Amateur YouTuber"

31 Januari 2021   13:03 Diperbarui: 31 Januari 2021   13:16 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau Eiger menyoalkan kualitas video mempengaruhi kualitas tampilan fisik produk, bisa saja produsen alat musik Yamaha menyoalkan kualitas suara gitar yang tidak terlalu jelas dalam video. Di video pertama tidak terlihat logo Yamaha, karena kepala gitar tidak terekspos. Di video-video berikutnya, kepala gitar dengan logo tiga garpu tala terlihat nyata seperti di video di bawah ini.

Apakah ada surat keberatan yang dilayangkan pihak Yamaha kepada saya?

Puji Tuhan, tidak ada sampai saat ini, dan pastinya, saya yakin, pihak Yamaha malahan senang, karena saya menggunakan gitar produksi mereka, pihak Yamaha mendapatkan review gratis dalam bentuk permainan gitar secara langsung dari saya. Bukan melalui kata-kata, saya menunjukkan lewat permainan gitar, bahwa dengan gitar Yamaha, saya memainkan berbagai lagu tanpa kendala.

Dan memang, di YouTube, ada beberapa gitaris yang juga bernasib sama seperti saya. Hanya bermodal gitar dan smartphone, lalu hajar bleh. Merekam video gitaran dengan alat yang ada. Kalau nunggu peralatan lengkap, ya gak bakalan berkarya. Tertunda terus.

2. Perihal suara di luar video utama

Kalau Yamaha juga mengambil langkah yang sama seperti Eiger, tiga tahun yang lalu pasti saya juga kena teguran.

Merekam hanya dengan smartphone tentu saja tidak bisa meredam atau mereduksi suara-suara di sekitar yang berseliweran. Noise akan ikut terekam dan tentu saja tidaklah mudah mengedit suara noise yang sudah terekam di smartphone dengan menggunakan smartphone saja. Harus ada alat bantu lain seperti laptop atau PC.

Sumber dana yang terbatas menyebabkan seorang "amateur YouTuber" seperti saya sulit untuk membeli peralatan rekaman yang mumpuni demi kepentingan kualitas audio yang cetar membahana.

Suara kucing yang lewat, derung sepeda motor yang melintas, kicau burung di cakrawala, sampai bunyi ketukan sendok-mangkuk tukang bubur ayam keliling akan ikut terekam. Itulah risikonya. Untungnya, seiring waktu berjalan, Tuhan memberikan rezeki, sehingga saya bisa membeli suatu alat perekam audio, Sony Voice Recorder yang mempunyai fitur noise cut, sehingga suara-suara yang mengganggu di sekitar tidak ikut terekam.

Lalu selebihnya, saya menggabungkan video di smartphone dengan audio dari voice recorder tadi dengan menggunakan beberapa aplikasi di smartphone.

Hasilnya? Seperti yang Anda dengar di bawah ini.

Mungkin ini juga berkat doa dari Yamaha supaya Tuhan memberikan rezeki lebih kepada saya agar bisa memperlengkapi peralatan perekaman. Seandainya Yamaha mengambil jalan mengirim surat keberatan seperti yang Eiger lakukan, mungkin saya sudah berhenti bermain gitar di 2018 atau saya mencari gitar lain sebagai gitar andalan.

3. Tentang setting lokasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun