Kenapa?
Meskipun mereka sudah berstatus sebagai siswa-siswi kelas enam SD, mereka masih belum cukup dewasa untuk bisa melakukan wawancara seorang diri.
Apalagi di saat pagi dan siang, kebanyakan orang tua, yaitu ayah dan ibu sedang bekerja di luar rumah. Bagaimana bisa menemani putra-putri mereka untuk mewawancarai penjual keliling tersebut?
Contohnya, Hendra. Ayah dan ibunya bekerja di luar rumah, dan baru kembali ke rumah saat sore hari sekitar pukul lima atau bisa juga jam enam atau tujuh malam, menimbang kesibukan di kantor dan jarak tempuh dari kantor ke rumah yang lumayan jauh.
Masa orang tua harus menemani anak melakukan wawancara saat malam hari di saat orang tua sudah lelah sehabis bekerja seharian?
Belum lagi soal penjual keliling yang jarang berseliweran di area-area tertentu seperti kompleks perumahan yang memang cukup ketat dalam pengamanan, sehingga penjual keliling tidak bisa masuk ke kompleks-kompleks tersebut sembarangan. Tidak semudah yang dipikirkan.
"Di perumahan ini, jarang ada tukang bakso, tukang bubur, tukang sate, atau penjual keliling yang lewat. Seminggu yang lalu saja tidak ada satu pun yang lewat," jawab Hendra, sewaktu saya menanyakan perihal penjual makanan keliling.
Seharusnya guru SD seperti Bu Yuli memikirkan soal PR wawancara tadi yang tidak mungkin dilakukan oleh peserta didik kelas enam tanpa pendampingan orang tua atau orang dewasa, karena yang diwawancarai adalah orang asing yang tidak dikenal yang kebetulan lewat rumah mereka.
2. Apakah memerlukan dana cukup banyak untuk mengerjakannya atau tidak?
Meskipun termasuk sekolah swasta favorit, bukan berarti semua orang tua adalah "kalangan yang berada", apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini.
Berbagai usaha banyak bertumbangan karena menurunnya daya beli masyarakat yang berakibat terjadinya pengurangan tenaga kerja atau PHK. Bagi usaha yang sudah tidak bisa bertahan, "gulung tikar" adalah jalan terakhir.
Orang tua murid bisa saja adalah pengusaha yang lagi "kembang-kempis" dalam bisnis; yang sudah "gulung tikar" dan sekarang mengalami kesulitan keuangan; karyawan swasta; atau baru di-PHK.