Mereka tidak mengenal saya secara pribadi dan saya juga tidak mengenal mereka secara dekat, namun mereka, para rekan kompasianer, mengapresiasi tulisan saya dan memberi dorongan supaya saya tetap menulis di Kompasiana.
Itulah yang membuat Kompasiana seakan menjadi suatu keluarga besar di mata saya. Saya tidak tahu pandangan Anda, apakah sama dengan saya dalam hal memandang Kompasiana sebagai suatu keluarga atau tidak, tapi saya memandangnya seperti itu. Bagi saya, Anda semua adalah keluarga saya di dalam Kompasiana.
Sayangnya, saya tidak bisa sering berkunjung dan menyapa seperti di tahun-tahun sebelumnya. 2018 dan 2019 adalah tahun-tahun dimana saya cukup aktif berkunjung, menyapa, menanyakan kabar, dan lain sebagainya.Â
Tahun ini, 2020, saya diperhadapkan dengan berbagai prioritas dan kesibukan untuk keperluan keluarga. Mengajar tetap menjadi prioritas utama. Jualan online berada di prioritas selanjutnya. Kesemuanya dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga.
Saya minta maaf kalau belum atau tidak menanggapi komentar dan tidak mengunjungi balik akun teman/rekan kompasianer karena kendala membagi waktu antara mengajar, bisnis (offline dan online), "ngamen" (latihan gitar demi membuat video gitaran yang bakal dimuat di channel YouTube), dan lain-lain.
Bukan berarti saya tidak ingin bersilaturahmi dengan rekan-rekan kompasianer, tapi karena skala prioritas, terpaksa saya harus memfokuskan diri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Supaya asap dapur bisa tetap ngepul.
Menulis tetap saya targetkan. Satu hari, satu tulisan. Dengan begitu, tercapai tujuan-tujuan utama saya yaitu berbagi manfaat dan informasi; serta supaya saya clear, jelas dalam menyampaikan pesan kepada orang lain, terutama kepada peserta didik.
Saya akan berupaya menanggapi komentar rekan kompasianer dan berbalik mengunjungi tulisan teman-teman. Mudah-mudahan secepatnya bisa saya tanggapi dan berkunjung balik.
5. Suatu saat saya ingin karya dibukukan melalui penerbit Kompas Gramedia
Ini impian saya sejak kecil. Rasanya bangga kalau buku karya sendiri dipajang di rak-rak toko buku Gramedia. Apalagi kalau diterbitkan oleh penerbit Kompas Gramedia. Lebih joss lagi!
Rencana saya, saya akan menayangkan novel di Kompasiana. Sekarang masih dalam draf kasar. Kalau saatnya tiba, saya akan menayangkan. Siapa tahu, penerbit Kompas Gramedia mencari novel-novel yang mereka ingin terbitkan. Saya rasa, tempat pertama yang mereka lirik pasti Kompasiana. Kalau tidak, untuk apa Kompasiana menyediakan kategori novel?
* * *