Penghargaan tidak melulu berwujud uang, barang, atau sertifikat. Pujian juga bisa berarti "penghargaan". Label pun juga bisa bermakna "penghargaan".
Label "Pilihan" dan "Artikel Utama" merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh pihak Kompasiana kepada kompasianer. Saya pikir, sama seperti kompasianer yang baru bergabung pada awalnya, saya tidak memahami makna kedua label tersebut ketika pertama kali menulis di tahun 2016.
Tulisan pertama saya yang berjudul Belajar dari Ironman mendapat label "Pilihan", tapi saya kira itu wajar saja. Itu pemikiran saya di awal. Saya tidak tahu kalau Kompasiana menyematkan label "Pilihan" karena tulisan layak mendapat predikat tersebut disebabkan isinya bermanfaat untuk orang lain. Saya kira, Kompasiana memberi "apresiasi awal" bagi kompasianer pemula yang menayangkan tulisan untuk pertama kali.
Setelah berkali-kali menulis, saya baru menyadari bahwa Kompasiana sangat selektif dalam menilai kualitas tulisan. Ada saat tulisan saya mendapat label dan ada waktu ketika tulisan tidak mendapat predikat apa-apa.
Label "Pilihan" dan "Artikel Utama" sedikit banyak memicu semangat saya dalam menulis. Menambah kepercayaan diri kalau tulisan-tulisan saya ternyata tidak jelek-jelek amat, apalagi waktu dua tulisan yang saya singgung sebelumnya di alasan pertama yang tak juga ditayangkan oleh platform lain.
Karena sudah lewat masa tunggu, saya pun menayangkan di Kompasiana. Yang tidak saya sangka, bukan hanya mendapat predikat "Pilihan", namun keduanya mendapat label "Artikel Utama" sesudahnya.Â
Untuk di bulan Oktober 2020 ini juga penuh dengan kejutan. Tulisan yang sebenarnya hanya sebagai curhat kejengkelan akan dalih "tidak berbakat" dari banyak pihak yang saya kenal sebagai pembenaran tidak bisa berbahasa Inggris dan tak mampu bermain gitar malah menjadi "Artikel Utama"!
Padahal awalnya hanya untuk menyatakan pandangan saya soal "ketiadaan bakat" yang selalu menjadi dalih ketidakbisaan banyak orang. Judul pun saya tulis sekenanya di awal, yaitu "Tak Punya Bakat? Ah Masa?". Ternyata, admin menganggap artikel tersebut layak menjadi "Artikel Utama". Bukan hanya itu, judul pun diganti, sehingga menjadi lebih menarik yaitu "3 Hal yang Sering Menyebabkan Seseorang Merasa Tidak Berbakat". Sampai saat saya menulis artikel ini, sudah ada 1178 views untuk artikel tersebut.
Wow! Saya tak menyangka. Tulisan yang awalnya hanya untuk menegaskan pada setiap orang bahwa masing-masing punya bakat lengkap ternyata bisa membawa pengaruh yang begitu besar.
Sungguh, "penghargaan" yang tak terkira bagi saya secara pribadi.Â
3. Memperoleh berbagai rezeki yang "tak terduga"
Perkara rezeki dalam hal ini K-Rewards, saya sudah pernah mendapat meskipun tidak beruntun. Terkadang dapat, lebih banyak tidak dapat di bulan-bulan yang lain.