Sudah ada banyak informasi di YouTube yang membahas soal berapa tahun YouTuber-youtuber sukses; semisal Atta Halilintar, Ria Ricis, Raditya Dika, Deddy Corbuzier, dan kawan-kawan; meraih kesuksesan alias pendapatan wow dari YouTube.
Anda bisa mencarinya di Mbah Google dan memberitahu putra-putri tercinta perihal proses perjuangan para YouTuber tersebut. Jatuh bangun, berbagai kegagalan yang mereka hadapi, perlu diketahui para ananda.
Sebagai contoh, saya sudah menjalani kegiatan nge-youtube selama hampir 2 (dua) tahun, terhitung mulai awal 2018. Meskipun saya sudah mempunyai akun YouTube sejak 2012, namun saya baru mengisinya dengan konten video gitaran di tahun 2018.
Ada yang dua tahun sudah mendapatkan hasil (dibaca: komisi Adsense), tapi ada juga yang nihil hasil. Saya termasuk dalam golongan yang nirhasil tersebut.
Mengapa saya belum mendapat hasil?
Penyebabnya akan dibahas di hal kedua.
2. Orang tua memberitahu anak kalau profesi YouTuber itu sama seperti profesi lainnya, butuh konsistensi
Nah, ini yang menyebabkan saya belum mendapatkan hasil. Kurangnya konsistensi.
Saya tidak teratur dalam mengunggah video gitaran saya selama tahun 2018 dan 2019. Kesibukan mengajar, baik di sekolah maupun les yang menjadikan saya tidak punya banyak waktu untuk berlatih memainkan aransemen gitar tunggal, yang berakibat saya tidak mempunyai niat untuk nge-youtube.
Konsistensi "terpaksa" saya lakukan di tahun 2020 ini karena pandemi covid-19. Tersedia waktu berlimpah menyebabkan saya menyusun perencanaan untuk konsisten. Mengunggah video gitaran seminggu sekali di hari Sabtu.
Dan memang begitulah adanya dengan para youtuber sukses. Mereka konsisten berbagi video bermanfaat. Contohnya, Deddy Corbuzier yang konsisten berbagi satu video dalam satu hari secara teratur.
Saya sendiri berusaha konsisten berbagi video gitaran dalam dua-tiga bulan ini, meskipun kendala waktu yang terbatas menjadi persoalan utama.