“Iya, Mas. Tadi malam dijemput sama keponakannya.”
“Oke, Mas. Makasih ya,” Doni hendak berlalu.
“Tunggu sebentar, Mas,” Bambang sekejap masuk ke kamar kosnya dan tak lama, dia keluar lagi dengan mengangsurkan sebuah amplop putih. “Ini titipan dari Pak Han buat Mas.”
“Apa ini, Mas?” Doni bertanya.
“Surat dari Pak Han. Pak Han minta tolong ke saya untuk memberikannya ke Mas, kalau Mas datang. Juga ada video yang harus saya berikan.”
“Video?”
“Iya. Ada di hape saya. Saya kirim ke hape Mas ya.”
Setelah sampai di rumah, Doni membuka surat dari Pak Han. Isinya singkat saja.
Don,
Bapak memutuskan pulang ke desa, karena di sini bapak sudah tidak punya keluarga lagi. Di desa, masih ada adik laki-laki bapak. Dia yang meminta bapak untuk pulang saja ke kampung. Jadi bapak menuruti sarannya.
Maaf ya, Don. Bapak tidak memberitahu kamu sebelumnya.