Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

YouTuber Sejati, Dari "Do It" Jadi Duit

20 Agustus 2020   18:34 Diperbarui: 20 Agustus 2020   18:36 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot hasil penelusuran di aplikasi KBBI | Dokumentasi pribadi

Sedangkan "sejati", menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah :

Screenshot hasil penelusuran di aplikasi KBBI | Dokumentasi pribadi
Screenshot hasil penelusuran di aplikasi KBBI | Dokumentasi pribadi
Jadi bisa disimpulkan kalau "YouTuber Sejati" adalah seseorang yang murni sekadar mengupload, memproduksi, atau muncul dalam video di situs berbagi video YouTube.

Itu menurut pendapat saya.

Kriteria YouTuber sejati menurut saya

Sesuatu yang dijalani dengan serius dan berkelanjutan tanpa henti menunjukkan kesejatian. Apalagi di zaman sekarang. Kalau hanya sekadar mengikuti tren, keinginan dalam menjalani kegiatan nge-youtube akan sirna dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Oleh karena itu, menurut saya, ada tiga kriteria YouTuber sejati.

1. Ingin berbagi pengalaman dan wawasan yang bermanfaat untuk sesama

Saya tidak menyukai kecenderungan berbagai konten video saat ini yang mengarah pada prank; candaan yang berlebihan; mencari sensasi; serta menampilkan judul dan caption yang clickbait, padahal isi dari video tidak mencerminkan judul tersebut.

Ingin mendapatkan subscribers dan views sebanyak-banyaknya tidaklah salah. Sah-sah saja, tapi menurut saya, seharusnya dilakukan dengan elegan dan memperhatikan etika kesopanan, apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini. 

Anak-anak bisa dengan bebas menyaksikan dan meniru apa yang mereka tonton. Kalau orangtua tidak mengontrol dan memberikan proteksi serta pengarahan perihal video yang layak dan tidak layak tonton kepada putra-putri mereka, maka akibatnya bisa berbahaya. Degradasi moral bisa terjadi.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran diri, bahwa kebermanfaatan lebih berarti daripada sekadar tenar dan mendapat kekayaan. 

Saya sangat mengapresiasi beberapa YouTuber yang memang bertujuan ingin berbagi pengalaman dan wawasan yang bermanfaat untuk sesama. 

Saya sendiri sudah mempunyai akun YouTube sejak 2012, namun baru pada tahun 2018, saya mengunggah video pertama saya, yaitu yang ada di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun