Mengajar positive (+), negative (-), dan interrogative (?) dalam Simple Present Tense, sebagai contoh. Jangan samakan teknik mengajar Simple Present Tense ke siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK dengan ke peserta didik di SD.Â
Anda bisa mencari cara yang tepat dalam mengajar tenses ke peserta didik di Mbah Google.Â
Anda juga dapat menggunakan lagu dan permainan, karena dunia anak memang akrab dengan itu. Terkadang saya heran kalau ada guru yang menyuruh peserta didik terus menulis dari awal pelajaran sampai menjelang pulang. Yang begitu jangan Anda tiru ya.
Langkah #3 - Berikan "Punishment" dan "Reward" secara nyata
"Manusia salah itu biasa, tapi kalau membiarkan kesalahan berlanjut, itu baru luar biasa."
Maksud dari Pak Doni (bukan nama sebenarnya), salah seorang teman guru, adalah kalau ada seseorang melakukan kesalahan, tapi kita diam saja, itu tidak benar.Â
Kita harus menegur orang tersebut supaya tahu kalau dia salah, dan memberitahunya supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.Â
Saya sendiri sewaktu menemui ada seorang siswa yang nakalnya sedikit kelewat batas kewajaran semisal ribut di dalam kelas, mengganggu teman, atau melakukan kenakalan lain, biasanya saya meminta sang anak untuk duduk di kursi di sebelah meja guru di depan kelas. Waktunya disesuaikan. 15 menit, 20 menit, atau sampai waktu belajar bahasa Inggris usai. Saya sesuaikan dengan kondisi.Â
Setelah itu, saya bertanya pada anak apakah dia sadar apa kesalahan yang sudah dia perbuat. Kalau dia tidak sadar, saya beritahukan dan tak lupa, saya mengeluarkan buku Bimbingan Konseling (BK). Saya catat pelanggaran sang anak di buku BK.Â
Jika sampai tiga kali, sang anak melakukan kesalahan yang sama (saya mencatat tiga kesalahan tadi di buku BK), maka saya meminta orangtua atau wali sang anak untuk datang ke sekolah. Membicarakan tentang "kelakuan yang tidak menyenangkan" dari si anak.Â
Itu kalau punishment.