"Nanti kalau ada tugas dari guru dan ujian online bagaimana? Masa mau pinjam hape punya Tio terus!" Boris masih ngotot dengan argumennya.Â
Sampai sekarang, mereka masih belum memutuskan apakah anak perlu memiliki smartphone atau tidak.
Kalau saya berada dalam posisi mereka, karena anak masih berada di kelas lima SD, sebenarnya tidaklah tepat memberikan smartphone pada anak.Â
Kenapa?Â
Pertama, Anak akan terus bermain game online jika tidak ada yang mengawasi
Kalau kedua orangtua bekerja, dan tidak ada orang dewasa di rumah, anak bukannya belajar dan mengerjakan tugas dari guru, tapi malah main game online.Â
Kedua, Anak bisa saja menonton video yang unfaedah di YouTube atau media daring lainnya tanpa adanya filter
Bagai pedang bermata dua. Bisa bermanfaat, bisa mencelakakan. Kalau tidak ada orang dewasa yang mengawasi, anak akan menonton video YouTube apa saja dengan leluasa. Mulai dari yang horror sampai prank, ngerjain orang, yang bisa berakibat mereka akan jail sama orangtua saat orangtua tiba di rumah.Â
Jadi apakah anak perlu memiliki smartphone?
Melihat dua alasan di atas, mungkin Anda semua beranggapan kalau saya tidak setuju jika anak memiliki smartphone, khususnya anak SD.
Berbeda dengan anak SMP dan SMA, yang memang sudah menanjak dewasa dan mulai mengerti batasan kapan belajar dan bermain, anak usia dini masih bisa dikatakan belum mengerti sepenuhnya akan "rambu-rambu" dalam pemakaian smartphone.Â