Wow lagi (tenang, ini wow yang terakhir ^_^).
Saya pribadi tentu saja senang kalau artikel saya mendapat kehormatan sebagai Artikel Utama, namun itu bukan tujuan utama saya. Saya menulis di mari bukan untuk mengejar sematan atau label "Pilihan" dan "Artikel Utama".
Karena Mbak Widha mengucapkan perihal apa tujuan masing-masing kompasianer di selipan blogshop, maka saya pun mengingat kembali, flashback ke tujuan awal saya menulis di mari.
Bagi saya, saya mengacu pada perkataan seorang pujangga Indonesia yang karya-karyanya sudah tidak diragukan lagi.Â
Beliau adalah Pramoedya Ananta Toer.Â
Dari sekian banyak perkataan beliau, satu di bawah ini sangat membekas di hati saya.Â
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.-- Pramoedya Ananta ToerÂ
Saya sudah banyak melihat mayoritas rekan-rekan saya, sesama guru, yang sudah mempunyai banyak pengalaman, makan asam garam, dan ilmu yang sudah tak diragukan, "hilang begitu saja". Kebanyakan dari mereka tidak menulis, sehingga tidak ada "warisan" sepeninggal mereka.Â
Setelah mereka tiada, "ilmu" mereka, "pengalaman" mereka, "wawasan" mereka, ikut lenyap bersama kepergian mereka.Â
Saya ingin mewariskan kepada generasi ini dan selanjutnya apa yang saya punya, meskipun secara ilmu, saya belum ada apa-apanya dibanding senior saya; secara pengalaman, saya masih minim pengalaman; dari sisi wawasan, saya akui, wawasan saya belum luas.
Meskipun begitu, tidak menghalangi saya untuk berbagi. Siapa tahu, apa yang saya tulis di Kompasiana bisa bermanfaat. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi kalau kita tidak mencobanya, bukan?
* * *