Sekarang kan sudah mudah mendapatkan materi bagaimana belajar bahasa Inggris. Caranya dengan membaca blog-blog yang mengajarkan tentang bagaimana menguasai bahasa Inggris dan juga menonton video-video pembelajaran bahasa Inggris di YouTube.Â
Apa yang dilakukan oleh kebanyakan generasi milenial dan now? Mayoritas dari mereka gemarnya menonton video hiburan seperti nge-prank atau hedonisme beberapa artis; dan main game online, apalagi di masa "libur sekolah" saat ini.Â
Saya sangat menyayangkan kebiasaan-kebiasaan tidak produktif seperti nonton video hiburan dan main game online yang tidak berhubungan sama sekali dengan peningkatan keterampilan berbahasa Inggris.Â
Kan lebih baik menggunakan gawai untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris (dan juga untuk belajar hal-hal positif lainnya) daripada melakukan kedua kegiatan unfaedah dan meratapi nasib kenapa tidak bisa berbahasa Inggris.Â
2. Ada stigma "pamer" kebisaan berbahasa Inggris di mayoritas pola pikir orang Indonesia
Ini yang menjadi keanehan di Indonesia.Â
Dulu, waktu saya masih kuliah, kebanyakan orang yang saya temui menganggap saya "aneh" sewaktu berbahasa Inggris. Padahal saya berbahasa Inggris dengan teman yang juga bisa berbahasa Inggris. Saya tidak berbahasa Inggris dengan mereka yang menganggap saya "aneh" dan "pamer" kebisaan berbahasa Inggris.Â
"Wih, bahasa dari planet mana tuh?"Â
"Udah. Pake bahasa Indonesia aja. Cintai produk dalam negeri."
Komentar Rini dan Gunawan (keduanya bukan nama sebenarnya) adalah salah dua di antara banyaknya komentar miring yang saya dapat.Â
Herannya, komentar-komentar sejenis juga berasal dari beberapa mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di prodi yang sama, yaitu pendidikan bahasa Inggris di mana saya kuliah!Â