"Bangetlah, Say," Susan balas tersenyum.
"Oke," Joko menegakkan duduknya di sofa, "Menurutku, ada tiga sebab kenapa orang tergoda untuk merokok kembali setelah bertobat.
"Pertama, Kurang kuatnya motivasi untuk berhenti merokok.
"Motivasi berhentinya itu apa? Apakah untuk berhemat, supaya sehat, supaya baju tidak bolong terkena abu rokok, atau apa?
"Dan biasanya cuma berkata, 'Oke, mulai sekarang aku stop merokok!' Sudah sekian lama merokok, lalu ingin mengubah kebiasaan dari merokok ke pola hidup sehat itu tentu tidak mudah. Apalagi hanya secara lisan saja.
"Alih-alih begitu, lebih baik tulis gede-gede segede gaban di atas kertas, 'Saya berjanji mulai saat ini akan berhenti merokok. Jika melanggar, saya harus membayar denda per batang rokok sebesar 100 ribu pada istri, suami atau anggota keluarga lainnya'.
"Tempel di dinding ruang keluarga supaya semua anggota keluarga tahu. Dijamin komitmen tidak merokok akan tetap terjaga. Emangnya mau 100 ribu melayang."
"Betul juga," kata Susan manggut-manggut.
"Kedua," Joko melanjutkan, "Tidak menggantikan merokok dengan olahraga.
"Ibarat kata tubuh tidak mendapat substitusi yang sepadan. Tubuh sudah "penuh asap yang memabukkan" selama bertahun-tahun, dan tiba-tiba zat nikotin distop, tubuh menjadi "lapar' akan perasaan "senang dan puas" yang semu yang diperoleh dari nikotin.
"Olahraga akan menggantikan rasa "senang" itu, yang malah lebih memberikan efek yang terbaik. Selain mengurangi stres, efek terbaiknya yaitu menyehatkan.