Sekarang, pertanyaannya : Apakah dengan melakukan keempat langkah di atas sudah cukup?Â
Ternyata tidak cukup, karena itu berasal dari diri kita sendiri.
Ada hal-hal yang bisa mengancam aset kita, kesehatan kita, yang mana bisa terenggut karena faktor dari luar.Â
Contohnya kecelakaan sepeda motor yang saya alami di masa lampau yang saya sudah singgung di awal tulisan ini sungguh tidak direncanakan. Tidak ada seorang pun yang berencana untuk mendapat kecelakaan. Pasti semua orang ingin sehat dan sejahtera.Â
Begitu juga dengan sakit penyakit. Tidak ada seorang pun yang ingin sakit. Pasti ingin sehat dan ingin terus bisa beraktivitas sampai akhir masa.Â
Namun seandainya penyakit menimpa, terpaksa kita harus menghadapinya.Â
Yang menjadi persoalan selanjutnya adalah ketika aset kita yaitu kesehatan kita 'terganggu', apakah akan mengusik dan menguras aset-aset kita yang lain?Â
Saya sudah banyak melihat beberapa teman saya yang menderita penyakit seperti jantung koroner, stroke, dan lain sebagainya, sehingga tidak bisa bekerja kembali secara optimal, dan pada akhirnya harta, seperti rumah, emas, tanah, dan harta-harta lain dijual demi kesembuhan.Â
Tapi yang lebih mengenaskan adalah beberapa teman yang menderita kanker atau gagal ginjal dan harus menjalani pengobatan rutin setiap minggu.Â
Biaya?Â
Itulah yang menjadi permasalahan.