Karya-karya beliau pun sangat oke punya. Sesuai dengan arti Tuah dalam namanya, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Daring, Tuah berarti Sakti.
Terlepas dari nama, karya-karya beliau sangatlah fenomenal, tapi menurut saya, di antara sekian banyak karya, yang menjadi masterpiece beliau sejauh ini adalah salah satu cerpen berjudul Perempuan yang Mengejar dan Lelaki yang Menghindar. Membaca ini, saya jadi geleng-geleng kepala. Sangatlah pantas kalau kelak beliau menyandang gelar sastrawan kelas dunia.
Peringkat #4 -Â Ropingi Surobledek
Siapa sih yang tidak kenal dengan Ropingi Surobledek?Â
Produktivitas beliau dalam menulis sungguh tak diragukan lagi. Sampai saat tulisan ini dibuat, sudah 1.024 tulisan yang beliau hasilkan dalam kurun waktu tiga tahun. Artikel dan puisi. Mayoritas puisi yang menjadi andalan dari kompasianer yang sempat berganti nama menjadi Surobledek di minggu-minggu sebelumnya.
Saya kira kompasianer baru, tapi kok tulisan-tulisannya seperti mengingatkan akan seseorang. Eh, ternyata orang lama. Ropingi ^_^.
Sekarang nama di profil beliau adalah Ropingi Surobledek. Mungkin beliau ingin membuat branding baru dirinya di mata publik.
Yang jelas, gaya menulis beliau, biarpun berganti nama beberapa kali, akan tetap terlihat khas. Sangat kuat, tegas, dan ada sedikit sentilan isu-isu yang sedang marak terjadi saat menuangkan dalam bentuk tulisan fiksi.
Peringkat #3 -Â Zaldy Chan
Pria gondrong yang cinta keluarga (kalau melihat gambar profil, beliau sedang memeluk dan mencium pipi anak perempuannya, maka saya berkesimpulan, beliau cinta pada keluarga ^_^) adalah penulis produktif yang sangat kental karakternya pada untaian kata-kata puitis maupun pada novel-novelnya.Â
Untaian kata dalam karya-karya beliau sangatlah dalam maknanya. Sayangnya, karena kesibukan dalam bekerja, saya tidak terlalu sering singgah ke laman beliau, namun saya tetap berusaha menyempatkan diri membaca karya-karya fiksi beliau dan memberikan vote, meskipun tidak terlalu sering.
Saya yakin, dengan perkembangan beliau dalam menulis fiksi, beliau akan berhasil menjadi sastrawan kelas dunia di waktu mendatang.Â
Peringkat #2 -Â Lusy Mariana Pasaribu
Ibu dosen yang satu ini bisa dikatakan spesialis penulis puisi yang mengkhususkan diri pada topik cinta. Mayoritas puisi-puisi beliau bernafaskan cinta. Otak-atik kata-kata nan puitis dan indah ala Lusy menjadikan puisi cinta bernilai seni tingkat dewa.