Menurut tiga lembaga survei terkemuka dan tepercaya, yaitu A.C.Ruangan, A.C Mobil, dan A.C.Alat Berat, maka dari sekian banyak para kompasianer penggila fiksi, 7 kompasianer ini sangat amat layak menjadi the next world writers.
Kita mulai dari peringkat tujuh dulu ya, lalu turun ke enam, lima, dan seterusnya sampai terakhir, nomor satu, yang paling tinggi kemungkinannya versi tiga lembaga survei ^_^.Â
Peringkat #7 -Â Ikhlas (Julak Anum)Â
Waktu di awal, saya mengira kalau kompasianer yang satu ini adalah seorang tua, karena julak, kata dalam bahasa banjar yang berarti panggilan untuk kakak dari orang tua, dalam hal ini bisa paman, bisa bibi, tapi kalau melihat gambar profil yang gelap suram, siluet laki-laki yang tampak, maka pasti paman. Namun karena karena ada kata anum yang berarti muda, menunjukkan personal ini seorang yang berwawasan luas dan dewasa, namun masih terbilang muda.
Bagi saya pribadi, tidak menjadi soal apakah tua atau muda. Yang terpenting adalah karya-karyanya memang layak untuk dibaca karena memiliki nilai tambah, nilai moral didalamnya.
Cukup lama juga Julak Anum "bertapa". Mungkin karena kesibukan dalam bekerja atau kuliah. Namun setelah saya membuat sedikit oret-oret, desain awal sebelum mengetik, eeh, Julak muncul, menulis kembali. Yang pertama di bulan Agustus adalah artikel dan yang kedua di bulan ini adalah puisi yang berjudul Sebuah Legitimasi dari Sepi.Â
Bagi saya, Julak Anum menulis kata-kata yang sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh orang awam seperti saya. Itulah yang menjadi kekuatan sang Julak, dan layak masuk di peringkat 7.
Peringkat #6 -Â Ari Budiyanti
Bergabung pada tanggal 01 Desember 2018, tapi dalam hitungan hampir sembilan bulan, beliau sudah menulis 452 artikel sampai saat saya menulis ulasan ini. Sungguh luar biasa produktivitas ibu guru yang satu ini. Di tengah kesibukan mengajar, beliau masih mempunyai waktu untuk menulis puisi dan beberapa tulisan menarik lainnya.
Yang membuat saya kagum, selain puisi-puisinya yang memang yahud punya, juga ada gambar-gambar, ilustrasi-ilustrasi yang menyertai setiap tulisan beliau. Foto-foto dokumentasi pribadi yang apik, melengkapi untaian kata yang indah dari seorang ibu guru cantik bernama Ari.
Apalagi kalau menyangkut soal bunga-bunga, wah, tidak ada lawan. Itulah sebabnya, beliau termasuk dalam salah satu kompasianer yang kemungkinan kelak jadi sastrawan kelas dunia (kalau beliau berkehendak begitu ^_^).
Peringkat #5 -Â Ayah Tuah
Membaca nama dan melihat foto profilnya, tentu semua orang akan beranggapan bahwa sosok yang satu ini adalah seorang laki-laki usia parobaya yang berwibawa, meskipun pencahayaan yang kurang pada foto, sehingga tidak bisa menebak secara kira-kira berapa umur beliau.Â
Mungkin beliau sengaja tidak menampakkan kegantengannya ^_^.