"Wah, itu sih bukan lumayan lagi. Udah lama banget," saya mengambil pisang goreng sekarang. Hot and fresh from the pan ^_^.
"Anaknya berapa, Pak?" tanya saya lagi.
"Tiga."
"Kok gak ada yang bantu bapak dan ibu jualan?"Â
"Mereka sudah punya pekerjaan sendiri."
"Oh, kerja apa, Pak?"
"Yang pertama, bidan. Di puskesmas di Sangatta."
"Yang bidan ini sudah menikah?"
"Sudah. Anaknya satu. Cowok."
"Anak saya yang kedua," Pak Basuki melanjutkan, "Laki-laki. Kerja jadi pegawai honorer di Tenggarong. Anak ketiga, perempuan, guru di pesantren."
"Wah, gak ada yang neruskan bisnis bapak ini dong nantinya," saya menyayangkan.