Siapakah 3 sosok ini?Â
1. Tarno (nama samaran), montir bengkel sepeda motor
Saya mengenal beliau sekitar 12 tahun yang lalu. Saya membawa sepeda motor ke bengkel beliau karena ban belakang bocor.Â
Untungnya, sepeda motor berada di rumah waktu itu, di hari Minggu, jadi saya bisa menuntun motor saya dengan santai, karena tidak ada kegiatan mengajar di hari Minggu.
Dulu, saya selama tinggal di area Jalan A (bukan nama jalan sebenarnya), saya belum pernah ke bengkel tersebut. Ada dua bengkel. Sebenarnya bengkel pertama lebih dekat dengan rumah saya, namun bengkel pertama tersebut lebih sering tutup daripada buka. Apalagi di hari Minggu. Bagaimana saya tahu? Karena saya selalu lewat bengkel pertama kalau mau pergi ke sekolah untuk mengajar dan juga sewaktu pulang, pasti lewat bengkel pertama.
Berbeda dengan bengkel pertama, bengkel kedua selalu buka. Mungkin ada satu atau dua kali tutup, tapi lebih sering buka.
Seperti saya duga, bengkel pertama tutup, maka saya beralih ke bengkel kedua yang agak jauh, mendekati gerbang keluar jalan.
"Kenapa, Pak?" tanya sang montir di bengkel kedua.
"Bocor, Pak. Ban belakang," jawab saya, sambil menunjuk ke ban belakang motor saya.
Sang montir pun dengan cekatan menangani ban belakang sepeda motor saya.
Sambil menunggu, pandangan mata saya berkeliling ke seputaran bengkel. Mata saya langsung terhenti, waktu melihat sebuah gitar terletak di sudut etalase. Gitar akustik.
"Ini gitar bapak?" tanya saya.