Aku pun berpikir.
Iya juga. Cuma sisa tiga hari. Sisa sedikit lagi.
Aku pun masuk ke kelas.
Hari keempat lewat.
Hari kelima berlalu begitu saja.
Hari keenam, tak terasa.
Akhirnya, hari pamungkas, hari yang ketujuh pun tiba.
Aku masuk ke kelas dengan gembira dan waktu sekolah usai, aku sudah mau menagih janji Ayah. Ayah sudah menungguku di luar pagar sekolah.
"Ayo, kita langsung ke tokonya," Seakan Ayah bisa menebak jalan pikiranku.
Sepeda roda tiga warna biru tua dengan tulisan Oregon di rangka sudah menunggu, seakan tahu kalau pemiliknya akan datang.
Setelah Ayah membayar lunas, sepeda itu pun berpindah tangan.