Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Hal Ini yang Merupakan Ciri-Ciri Sahabat Sejati

14 Maret 2019   01:19 Diperbarui: 14 Maret 2019   02:35 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman satu komunitas ibadah keluarga (Tomi dan Sinta, bukan nama sebenarnya, adalah anggota komunitas ibadah keluarga yang sama dengan kami) sepakat, bagi siapa yang tidak berhalangan, untuk pergi melayat, pada malamnya, untuk mengikuti ibadah malam penghiburan.

Di sana, banyak sekali orang-orang yang mengikuti ibadah malam penghiburan tersebut.

Di situ, saya jadi teringat juga pada ibadah malam penghiburan ayah saya lima tahun yang lalu. Kenalan, teman-teman ayah saya, dan teman-teman kakak saya, mereka datang pada saat kami sekeluarga sedang berduka. Mereka memberi dukungan moril pada kami supaya bangkit, tidak terpuruk dalam kesedihan. 

Terkadang, saya sedih kalau melihat, teman-teman ayah saya yang dulunya akrab, tapi mereka tidak datang untuk melayat. Memang  banyak dari mereka yang juga sudah tiada, namun anak-anak mereka pun tidak muncul batang hidungnya untuk mewakili orangtua mereka. Rendi, teman saya itu pun, juga tidak datang. Saya jadi tambah kecewa dengan teman saya yang satu itu, namun  saya tidak mendendam padanya. Saya jadi tahu teman seperti apa dia. Tuhan sudah menunjukkan karakter dia yang sebenarnya.

Intinya, sahabat sejati akan datang pada Anda di saat Anda terpuruk dalam duka. Mereka akan menghibur Anda, menawarkan bantuan, baik itu doa, dana, atau pun kata-kata penyemangat. Kedukaan yang sama mungkin pernah mereka alami, sehingga mereka terdorong untuk membantu. Kalau pun belum pernah mengalami, mereka sadar kelak mereka pun akan menghadapi.

Dan kalau kita yang meninggal, sahabat sejati akan datang untuk memberikan penghormatan terakhir, serta mereka akan membantu keluarga kita, meskipun kita sudah tiada. 

Bertemanlah dengan semua, namun tak semua bisa jadi sahabat

Kita bisa berteman dengan siapa saja, tanpa pandang bulu. Namun yang perlu diingat adalah sahabat itulah 'saudara' kita yang sejati, yang sebenar-benarnya. Dengan merekalah, kita harus bergaul erat.

Jangan salah memilih sahabat, karena kalau salah, maka kita pun akan menyesal berhubungan erat dengan mereka. Seperti pengalaman saya dengan Rendi tadi. Saya pikir, dia adalah sahabat, ternyata cuma teman biasa. Di saat saya cuma membutuhkan tumpangan ke rumah duka yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit perjalanan, dia malah menolak membantu, dan lebih mementingkan menghadiri resepsi pernikahan.

Pilihlah sahabat sejati dengan bijak. Dengan begitu, Anda tidak akan sendirian mengarungi hidup ini.

"Di kala kita terpuruk dan ditinggalkan banyak teman, sahabat sejati tetap ada bersama kita."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun