Kecap manis, saus tomat, saus sambal, dan tak lupa, jeruk nipis seiris, menyertai lautan kuah bakso yang maknyus tak terkira. Seruput, seruput, nyam, nyam. Seruput, seruput, nyam, nyam.Â
Ah, segarnya. Sesuai dengan namanya. Memberikan kesegaran setelah selesai menyantap.Â
Nah, sekarang hidangan penutup akan menjadikan malam ini menjadi sempurna (sayang, di warung, tidak diputar lagu "Sempurna" dari Andra and The BackBone. Jika diputar, menjadi tersempurna dari sempurna ^_^). Es teler akan menjadi penutup yang menyempurnakan malam aduhai ini.Â
Nikmaaaaaaat.Â
Saya bersyukur, Tuhan masih memberikan saya rejeki dan kesempatan untuk menikmati santapan wow malam itu. Mungkin bagi orang lain, itu hal yang biasa saja, namun bagi saya, itu adalah kemewahan tak terkira. Melihat masih ada orang tak mampu di luar sana, baik tak mampu secara finansial untuk membeli bakso ini atau pun tak mampu memakannya karena kondisi kesehatan tak memungkinkan. Saya termasuk yang beruntung bisa menikmati santapan nikmat pada malam itu.Â
Setelah selesai, saya rehat sejenak untuk meredakan makanan turun dulu di lambung dan sekitarnya, lalu setelah merasa cukup, saya beranjak untuk membayar totalan order di kasir.
Bakso 13 ribu, es teler 8 ribu. Total jendral 21 ribu. Worthed untuk sajian bak santapan raja.Â
Warung bakso yang dulunya mungkin cuma menyewa tempat itu, yang sepertinya untuk garasi mobil oleh pemilik tanah, namun akhirnya disewakan, sekarang menjadi dua kali ukurannya. Mungkin sang juragan bakso menyewa tempat di sebelah juga (atau mungkin sudah membelinya? Sayang, sang juragan bakso tak ada waktu itu. Mungkin lain waktu, saya tanyakan ^_^). Menunya pun, yang dulunya cuma ada bakso dan mie ayam, sekarang bertambah satu menu baru, yaitu soto gerabah.Â
Minuman tetap dengan andalan mereka. Es teler, sop buah, es kelapa muda, es jeruk, es teh, dan juga air mineral. Minuman hangat juga tersedia.Â