Sebagai penutup, saya pun mengambil kesimpulan dari perenungan saya malam itu sehabis makan.Â
"Ah, pasti nilai moral lagi," biasanya teman-teman saya kalau membaca artikel saya pasti berkata begitu.
Bagi saya, segala sesuatu tidak terjadi dan ada secara kebetulan. Pasti ada rencana Tuhan di balik semua yang terjadi. Bukan karena saya berprofesi sebagai guru, sehingga apa-apa harus 'menggurui'. Saya senang mengambil sisi positif dari setiap kejadian atau apa pun yang saya hadapi. Dari warung bakso ini, saya memetik satu pesan moral.
Satu pesan moral yang saya dapat di sini adalah :Â
Lakukan dengan hati.
Melakukan dengan hati, maka bisnis dan cita rasa kenikmatan kuliner tetap langgeng sampai saat ini. Saya rasa, tak mungkin bisnis ini tetap bertahan di tengah gempuran kompetitor di sekitar, kalau hati tidak tulus melakukan.
Nilai ini berlaku untuk apa pun.
Kerjakan dengan hati yang penuh sukacita dan tulus dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas Anda, maka bukan saja Anda menikmati hasilnya, namun orang lain akan mendapatkan manfaat juga dari Anda.Â
Itu saja pesan moral dari kuliner mantap malam itu.Â
Bagi Anda yang mungkin berkesempatan mengunjungi kota Samarinda, di Provinsi Kalimantan Timur, Anda bisa mengunjungi Mie Pangsit Bakso "Seger" di Jalan Pramuka, dekat Universitas Mulawarman.Â
Bagi Anda yang berdomisili di Samarinda, dan belum pernah mencoba Bakso "Seger", rugi banget (ini bukan iklan, tapi jujur dari hati saya yang paling dalam ^_^).