* * *
"Helda, saya mencari calon istri. Memang saya tahu dari ibumu, kalau kamu sudah punya pacar dan sudah berhubungan selama lima tahun. Saya tahu, Â kamu sudah tak sabar menjalani hubungan jarak jauh dengan Ryo.
"Jadi," Brian melanjutkan, "Kalau kamu mau meneruskan hubungan dengan Ryo, ya tidak masalah. Namun kalau kamu mau kepastian, saya bisa memberikan kepastian kalau saya akan membahagiakanmu dalam bahtera keluarga. Kalau kamu bersedia menerima saya, saya akan melamarmu tak lama. Satu atau dua bulan, kita langsung menikah. Karena terlalu lama berpacaran, bagi saya, tidak baik. Saya berjanji akan membahagiakanmu."
Helda pun memikirkan di rumah apa yang diucapkan Brian.
Brian sudah memikatnya, Â bukan dengan paksaan atau uang atau kuasa yang dia punya.
Brian punya rencana ke depan bersamanya, jikalau dia bersedia menjadi istri.
Ryo?
Masih tetap tidak jelas.
"Nanti saja. Belum siap."
Begitu selalu kata Ryo.
Helda sudah bosan dengan hubungan jarak jauh ini.