Apakah memang Ryo tidak peduli akan masa depan?
Apakah Ryo serius dalam hubungan kami?
Apakah Ryo akan melamarnya?
Pertemuan pertama kali terjadi waktu hari Natal tahun lalu antara Ryo dengan orangtuanya, namun pertemuan itu tidaklah mengesankan orangtua Helda.
Ibunya tidak berkata banyak. Dia menunggu kata-kata kalau Ryo memang serius berhubungan dengannya.
Saya serius dengan anak om dan tante. Selain berkenalan, saya ingin menunjukkan niat saya, jikalau om dan tante berkenan, saya dan Helda ingin berhubungan secara serius. Ke depan, kami ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan ....
Itu harapan Helda.
Sayangnya, tidak seperti itu yang terjadi.
Ryo tak mengatakan kalau dia benar-benar serius dengan Helda di hadapan calon mertua.
Sesenyap dia datang, sesunyi itu pula dia kembali ke Samarinda.
* * *