Aku menorehkan tinta di atas sehelai kertas
Memilih cara lama
Cara jadul yang sudah tidak populer lagi
Sudah lebih dari satu jam aku terpana
Menatap nanar lembar kertas di hadapan mata
Entah kenapa tak ada satu ide pun nampak di kepala
Sehingga aku pun termangu begitu lama
Kucoba memberanikan diri menggerakkan pulpen di atas kertas
Namun, begitu kutorehkan satu kata, aku pun merobeknya kembali
Entah, kenapa aku begitu resah dan frustasi
Bingung menuangkan isi pikiran yang sebenarnya sudah membuncah
Ingin keluar dari tempat persembunyiannya
Aku meninggalkan tempat sejenak
Keluar dari kamar dan menuju halaman
Menghirup udara malam yang disertai gerimis mengundang
Dingin, tapi menyejukkan
Entah kenapa, aku mendapat ilham
Seketika aku kembali ke markas besar
Mencoba menuangkan luapan kata-kata yang berseliweran
Tak tentu arah dan tujuan
Yang penting, tuangkan saja
Edit akan menjadi bagian terbelakang
Aku tak tahu kenapa aku menulis begitu lancar
Pulpenku bergerak begitu cepat seperti mobil balap tipe mutakhir
Kata demi kata mengalir begitu leluasa
Seakan bendungan sudah jebol ditimpa gempa
Tak terasa, tiga jam berlalu
Aku telah menulis tanpa henti
Tanpa jeda dan istirahat sedikit pun
Karena aku tidak ingin kehilangan momen spesial
Untuk menuangkan isi surat ini
Surat ini ingin kutujukan untuk sang gebetan hati
Yang sudah kuincar jauh-jauh hari
Namun aku tak tahu ingin berkata apa
Waktu berhadapan muka, lidahku kelu
Seakan tidak ada tenaga untuk bicara
"Tuangkan lewat puisi."
Begitu saran sahabat terbaikku.
Awalnya aku ragu
Namun setelah kupikir
Aku pun berkata, "Kenapa tidak?"
Karena sampai sekarang, tulisan tangan tetap abadi
Aku ingin menuangkan isi hati lewat jemari ini
Untuk menunjukkan bahwa cintaku pun abadi
Akhirnya
Puisi sudah selesai
Tiga halaman kertas kuarto menjadi saksi isi puisiku
Untuk sang pujaan hati
Namun
Sepanjang apa pun isi puisi
Seindah apa pun untaian kata di dalam
Seelok apa pun makna di permukaan
Hanya tiga kata saja yang pada akhirnya menggambarkan
Tiga kata itu adalah ....
"I love you."
*H.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H