Masuk ke dalam rumah bagian depan yang disebut pendopo, adalah bagian ruangan tanpa sekat. Bagian ini sangat luas seperti aula. Ruangan paling depan ini sengaja tidak terdapat sekat sama sekali karena memang diperuntukan digelarnya acara-acara perkumpulan keluarga. Pendopo ini simbol keramahan dan keterbukaan untuk para tamu yang berkunjung ke rumah.
Ketika penghuni rumah mengadakan acara atau syukuran dalam rangka apapun itu, biasanya para tamu akan dipersilakan atau ditampung di bagian pendopo ini. Tidak terdapat sekat ruangan, hanya terdapat delapan pilar penopang atap rumah. Pilar-pilar ini biasanya disebut soko guru. Pada umumnya soko guru di pendopo terdapat empat pilar saja. Empat pilar ini simbol empat arah mata angin dari segala sisi.
Kemudian memasuki ruang tengah yang disebut pringgitan atau rumah dalam. Terdapat pintu masuk atau Lorong dari pendopo ke pringgitan/ rumah dalam. Di rumah mertua sendiri, bagian ini diperuntukan kumpul-kumpul keluarga utama saja. Biasanya di pringgitan ini kami ngobrol setelah melepas lelah, nonton tv, ngemil, dan lain-lain.
Berikutnya bagian ketiga adalah bagian ruang utama atau kamar-kamar. Di Rumah Joglo umumnya terdapat tiga kamar. Begitu pun di rumah mertua saya. Terdapat tiga kamar utama, yaitu kamar pertama diperuntukan anak lekaki, kamar kedua untuk anak perempuan dan kamar ketiga untuk tempat panenan atau padi hasil panen. Konon katanya zaman dulu kamar ketiga pada Rumah Joglo umumnya diperuntukan tempat menyimpan pusaka juga.
Itulah tiga bagian utama Rumah Joglo, bagian pendopo, bagian pringgitan dan bagian kamr-kamar. Di rumah mertua sendiri terdapat ruangan tambahan berupa dapur yang tak kalah luas. Walau terdapat perabotan yang sudah modern, tetapi masih juga ada koleksi perabotan tradisional seperti kendi tempat air ukuran besar dan ukuran kecil seperti teko tempat air minum.
Walau pun badan bangunan rendah, di dalam Rumah Joglo tetap terasa sejuk tanpa air conditioner (AC). Katanya, hal ini dikarenakan atap rumah joglo yang menjulang tinggi dan terbuat dari genteng/bukan seng.
Demikian room tour Rumah Joglo milik mertua di salah satu desa di Kabupaten Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakat sini memang masih mempertahankan rumah adat ini. Hanya terdapat sedikit di desa ini rumah-rumah modern minimalis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H