Perempuan tetap tangguh tanpa sokongan dari lelaki
Kisah Anissa tidak berakhir di situ. Di Jogja dia dinikahi Khudori walau awalnya Anissa menolak karena masih dihantui trauma berumah tangga. Tetapi akhirnya Anissa menikah dan dikaruniai anak. Bahagia sudah pasti tetapi ujian ada lagi. Khudori meninggal dunia karena saat mengendarai sepeda motor ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju kencang.
Jadi Anissa bukan hanya kehilangan sosok lelaki yaitu ayahnya, tetapi juga Khudori suaminya. Anissa harus berdiri di atas kakinya sendiri membesarkan anak tanpa peran lelaki. Bahkan saat Syamsudin menemuinya dan meminta rujuk, Anissa menolak mentah-mentah dan menunjukan ketangguhannya dengan menolak diperlakukan secara kasar. Syamsudin yang kasar itu ditamparnya.
Dari Anissa saya belajar bahwa jangan pernah takut tanpa lelaki sekalipun. Perempuan itu kuat dan tidak harus bergantung pada lelaki. Film "Perempuan Berkalung Sorban" mengajarkan saya untuk tetap tangguh mempertahan hak sebagai perempuan. Saya juga pernah mengalami penolakan kerja hanya karena saya perempuan. Padahal kerjaan yang saya lamar adalah sebagai pendidik bukan sebagai kuli bangunan. Belajar dari film ini, saya bangkit dan meningkatkan kwalitas skill dan membuat tempat yang menolak saya dahulu menyesal.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H