Mohon tunggu...
Dwi Aryanti
Dwi Aryanti Mohon Tunggu... -

Introvert, hard working and stubborn. Passionate in writing (dwiaryanti.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinopsis Delapan Episode Menuju Unlimited Dream

25 Mei 2016   20:00 Diperbarui: 26 Mei 2016   10:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

EPISODE 2:

Akhirnya, akhir tahun Fatih bersama saya di kota asing ini. Bahagia, hanya itu yang saya rasa. Tapi, Fatih sakit.

Fatih yang tidak pernah kenal lelah berlarian, Fatih yang hanya bisa terdiam ketika sedang tidur. Kondisinya lemas, begitupun jiwa saya. Apa yang harus saya lakukan?

Dengan berbagai pertimbangan saya melepasnya kembali untuk hidup yang lebih baik di kota asal. Dan Fatih kembali ceria, kembali bermain bersama teman-temannya, kembali aktif. Tapi saya?

Saya pandangi cermin dari lemari kosan (ya, demi faktor keamanan, saya memutuskan tinggal di kos bersama dengan 20 pintu kamar mahasiswi lainnya disini). Di cermin, saya melihat wajah yang tidak saya kenal, wanita dengan sinar mata yang hampa dan kosong

 

EPISODE 3:

Saya kumpulkan kembali puing-puing hati yang terserak. Saya susun satu-persatu, pelan-pelan. Saya harus bangkit!! Membenci diri sendiri, mengutuk long distance marrige malah akan memperburuk keadaan. Saya harus punya mimpi, mimpi yang akan terus menyuburkan harapan untuk dapat berkumpul kembali dengan keluarga

 

EPISODE 4:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun