Mohon tunggu...
Halo Diarahma
Halo Diarahma Mohon Tunggu... Administrasi - avid reader

A Journey of a thousand miles begins with a single step, with write

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perkebunan Vertikal: Solusi Masa Depan untuk Keterbatasan Lahan

12 November 2023   16:50 Diperbarui: 12 November 2023   17:51 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian vertikal dapat menciptakan peluang pekerjaan di daerah perkotaan, membantu ekonomi lokal tumbuh, dan mengurangi tingkat pengangguran.

Tantangan dalam Menerapkan Perkebunan Vertikal

Meskipun memiliki banyak potensi menguntungkan, perkebunan vertikal juga punya sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya. Beberapa di antaranya meliputi:

Investasi Awal yang Tinggi: Memulai perkebunan vertikal memerlukan investasi awal yang signifikan dalam infrastruktur dan peralatan.

Kemampuan Teknis: Pertanian vertikal memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam dalam penggunaan teknologi hidroponik atau aeroponik. Serta setidaknya pengetahuan umum seputar pengendalian iklim.

Ketersediaan Sumber Daya: Sumber daya seperti air bersih dan energi listrik harus tersedia secara konsisten agar perkebunan vertical berlangsung optimal.

Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, perkembangan perkebunan vertikal menunjukkan potensi besar untuk menjadi bagian integral dari masa depan pertanian global. Sebagai masyarakat, kita harus mendukung perkembangan dan implementasi perkebunan vertikal. Semoga perkebunan vertical yang maju bisa membantu mencapai dunia yang lebih berkelanjutan dan sehingga tantangan keterbatasan lahan bisa teratasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun