Pemanfaatan Lahan yang Efisien: Salah satu keuntungan utama perkebunan vertikal adalah kemampuannya untuk tumbuh dalam ruang yang terbatas. Ini memungkinkan pertanian yang produktif bahkan di daerah perkotaan yang padat penduduk sekalipun.
Hemat Air: Sistem hidroponik atau aeroponik yang digunakan dalam perkebunan vertikal mengurangi konsumsi air secara signifikan dibandingkan dengan pertanian konvensional. Ini sangat penting mengingat masalah kelangkaan air yang dihadapi beberapa wilayah.
Kontrol Lingkungan: Lewat pemanfaatan teknologi modern dari sistem perkebunan vertikal, lingkungan tumbuh tanaman dapat dikendalikan dengan sangat baik. Ini termasuk pengaturan suhu, kelembaban, cahaya, dan kadar nutrisi tanaman. Sehingga hasil panen bisa dioptimalkan sepanjang tahun, tanpa tergantung pada musim.
Penggunaan Pupuk dan Pestisida yang Lebih Rendah: Dalam perkebunan vertikal, penggunaan pupuk dan pestisida dapat dikurangi secara signifikan. Kondisi yang terkendali dan terisolasi membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Peningkatan Kualitas Produk: Kondisi lingkungan yang terkendali memungkinkan untuk menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik. Tanaman umumnya dapat tumbuh lebih cepat dan memiliki rasa yang lebih baik.
Dampak Positif Perkebunan Vertikal
1. Peningkatan Ketahanan Pangan
Perkebunan vertikal memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah perkotaan. Dengan memproduksi makanan lokal di dalam kota, ketergantungan pada pasokan makanan dari luar daerah dapat berkurang. Ini adalah keuntungan yang sangat berharga tidak hanya dari sektor pertanian tapi juga dari sektor perekonomian.
2. Mengurangi Jejak Karbon
Dengan mengurangi jarak transportasi antara tempat pertanian dan konsumen, perkebunan vertikal dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh distribusi makanan. Selain itu, penggunaan energi yang lebih efisien dalam sistem pertanian vertikal juga membantu mengurangi jejak karbon.
3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal