Mohon tunggu...
Halma Fadhila
Halma Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak apa-apa salah, tidak apa-apa insecure, tidak apa-apa minder, asalkan sadar kalau itu semua hanya bagian dari dunia. Masih banyak kesempatan untuk menjadi lebih baik, belajar dari masa lalu, dan berdamai dengan kekurangan. Tidak ada makhluk ciptaan Allah SWT. yang tidak berguna, bahkan sesederhana mengucapkan salam, tersenyum, dan menjadi pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Oknum

9 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   12:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"HAI, SAYANG. TUBUHMU SANGAT NIKMAT, AYO KITA LAKUKAN LAGI!"

"NAK, SINI. DUDUK DI SINI, NANTI KAU AKAN DAPAT SERATUS!"

"KAU! ISTRI SIALAN! JALANG TIDAK TAHU DIRI! MATILAH KAU! MATI!"

"AKU SUDAH KAYA! TIDAK ADA YANG BISA MAIN-MAIN DENGANKU! MAIN MASAK-MASAK BISA! AYO BERMAIN. HAHAHAHA! HA ... Ha ... ha."

Si Oknum tiba-tiba terdiam dengan nafas tersengal. Ia berjalan pelan menuju sudut sel dengan kepala tertunduk dan pandangan yang tidak berarti apa-apa. Sedangkan teman-teman satu selnya hanya diam sesuai instruksi polisi yang tadi langsung datang saat Si Oknum berteriak pertama kali. Si Oknum membenturkan kepalanya ke tembok dengan gerakan pelan, namun berulang. Air mata luruh satu persatu dari matanya yang sudah sayu.

Apa ini akhir baginya? Lalu bagaimana dengan harta yang sudah ia kumpulkan untuk bermain masak-masak dengan anaknya nanti? Bagaimana dengan keponakannya yang sudah ia janjikan seratus? Bagaimana dengan kakak iparnya yang sekarang sudah melahirkan anak dari buah nafsu mereka? Bagaimana dengan istrinya yang kemarin ia cekik?

Mati?

HAHAHAHA!

AAAAAAAAAAKKKHHH!

MATI!

DUG!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun