Mohon tunggu...
Halis Idris
Halis Idris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Bodoh II

25 Februari 2018   11:25 Diperbarui: 25 Februari 2018   11:54 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" polos apanya. Padahal kamu adalah siswa yang paling nakal dan sangat pandai untuk mencari alasan atas kenakalanmu waktu SMA dulu. Karena itu juga, kamu mendapat gelar dari Diana sebagai kembaran bodoh."  Rifki menggaruk kepalanya sambil tersenyum. Dia makin terlihat bodoh dan keren pastinya. Seperti itulah kelakuan suamiku yang sangat mirip anak kecil polos ketika mengingat masa-masa remajanya, geli-geli malu sepertinya. Terlepas dari sifat polosnya itu,  dia seorang lelaki yang penuh tanggung jawab dan romantis. Sampai hari ini, setelah setahun perkawinan kami.  Dia selalu melibatkanku dalam proses berkaryanya.

Dia selalu mengajakku untuk membicarakan novel yang di kerjakannya. Mungkin dia berharap hal itu akan memudahkannya untuk menemukan sebarang inspirasi. Tapi,  seperti sebelum-sebelumnya.  Pembicaraan kami hanya menyasar pada pembicaraan tentang kengan-kenangan masa lalu kami. Dan dia pun tidak peduli dengan hal itu.  Bahkan,  dia terlihat lebih baik jika kami membicarakan kenangan-kenangan kami. Cukup gila untuk berpaling darinya. Setidaknya aku pernah merasakan kegilaan itu.

Lima tahun berpisah darinya, membuat aku terjebak dalam jurang keresahan yang sangat panjang. Jika dia bukan lelaki yang gila dan bodoh.  Aku mungkin masih dalam derita penyesalan karena telah meninggalkannya sewaktu dulu. Sekarang kami sudah bersama lagi,  dan aku ingin terus bersamanya, selamanya. Karena aku mencintai lelaki bodohku. Karena mencintai adalah etika kegilan kami.

*Tamat*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun